BPS Sensus Penduduk 15 Pebruari, Yuk Siap-Siap!
Sensus Penduduk (SP) tahun 2020 akan dimulai per 15 Pebruari mendatang. Berbeda dengan sensus penduduk sebelumnya, SP 2020 menggunakan metode kombinasi (combine method) dalam pengumpulan datanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pasuruan, Deni Martono mengatakan, dalam metode kombinasi, masyarakat bisa memilih untuk berpartisipasi dalam sensus penduduk secara online (SPO)atau didatangi secara door to door alias Sensus Penduduk Wawancara (SPW).
"Istimewanya Sensus Penduduk tahun ini ya karena ada onlinenya. Tapi tetap tidak meninggalkan metode dari rumah ke rumah untuk menanyakan seputar kependudukan," katanya, Selasa, 21 Januari 2020.
Khusus untuk SPO, target yang menjadi sasaran sensus penduduk adalah masyarakat yang relatif berpendidikan dan melek digital. Khususnya aparatur sipil negara (ASN), mahasiswa hingga ormas (organisasi masyarakat).
Kata Deni, kontribusi ASN, mahasiswa dan ormas dalam pelaksanaan SP2020 akan menjadi jaminan kesuksesan SP2020 secara keseluruhan.
"Karena memang menjadi program yang dimulai tahun ini, maka kami mantergetkan sasaran SPO pada karyawan pemerintah daerah. Baru setelah itu, kita lanjutkan pada mahasiswa dan ormas," katanya.
Ditegaskan Deni, sejauh ini BPS Kabupaten Pasuruan sudah mulai melakukan sosialisasi sensus penduduk ke semua target sasaran. Dengan sosialisasi, diharapkan dukungan dan partisipasi masyarakat agar sensus penduduk bisa berjalan lancar dan sukses.
"Yang paling penting adalah partisipasi masyarakat dalam mensukseskan sensus penduduk. Karena kita akan melontarkan sebanyak 21 pertanyaan yang harus dijawab dengan betul," katanya.
Lebih lanjut Deni menyampaikan bahwa SPO akan dilaksanakan mulai 15 Pebruari hingga 31 maret. Sedangkan SPW dilaksanakan pada Juli mendatang, dimana BPS akan mengerahkan sekitar 2000 petugas sensus yang akan berkunjung ke seluruh KK (kepala keluarga) se-Kabupaten Pasuruan.
"Kalaupun nanti ternyata ketika kita wawancarai dan masyarakat sudah mengisi lewat SPO, maka kita tinggal pastikan saja. Dikhawatirkan ada perubahan dalam kependudukan. Misalkan saja kelahiran baru," ujar Deni. (sumber: www.pasuruankab.go.id)