BPPT Punya Solusi Untuk Cegah Impor Garam
Jakarta: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mempunyai terobosan untuk mempercepat waktu produksi garam, dan mencegah dilakukannya impor oleh pemerintah. Teknologi itu bekerja dengan cara mengalirkan air garam secara berputar untuk meningkatkan konsentrasinya dan mampu mempersingkat produksi garam yang awalnya 12 menjadi 4 hari saja.
"Dengan adanya lahan untuk meningkatkan konsentrasi kadar garam, tinggal kristalisasi dalam 4 hari. Namun langkah ini perlu lahan yang luas untuk menampung air laut yang diputar," ujar Kepala BPPT Unggul Priyanto, Jumat (4/8).
Penerapan teknologi baru itu akan dicoba di daerah Nusa Tenggara Timur. Nantinya, pelaksanaan sistem produksi baru garam itu akan dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman.
Rencananya, penerapan teknologi produksi garam itu akan diujicoba di beberapa kawasan selain NTT. Daerah yang diproyeksikan menjadi tempat penerapan teknologi baru itu adalah Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan.
Teknologi baru yang akan digunakan tersebut akan membawa banyak manfaat untuk masyarakat. Yakni, pemanfaatan air sisa produksi dan lahan yang luas dapat dirasakan warga sekitar.
"Misalnya air yang sudah dipakai, bisa ditampung, bisa dimanfaatkan untuk industri. Lahan luas juga bisa ditebar benih untuk makan ikan," contoh Unggul. (trs)
Advertisement