BPOM Surabaya dan Pemkot/Pemkab di Jatim Kerjasama Publikasi
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya membangun jaringan dengan pemerintah daerah di Jawa Timur. Salah satunya, yakni dengan publikasi tentang keamanan obat dan pangan bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota/Kabupaten se Jawa Timur.
Tujuannya kerjasama BPM dan Diskoimfo, agar masyarakat mampu melindungi diri dari obat dan makanan yang tidak memenuhi syarat keamanan, mutu dan manfaat/khasiat.
Program kerjasama disampaikan Dra. Trikoranti Mustikawati selaku Kepala BPOM Surabaya melalui Surat Edaran Nomor : B-OT.03.03.15A.15A4.07.23.2287, tanggal 31 Juli 2023 lalu.
Menurut Kepala BPOM Surabaya, Trikoranti Mustikawati dalam kurun waktu tahun 2020 sampai 2022, pihaknya berhasil menemukan sebuah produk obat, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik dan pangan olahan yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS). Salah satu penyebab masih ditemukannya produk TMS ini karena kurangnya informasi mengenai keamanan obat dan makanan.
"Pastikan dalam membeli, bapak ibu bisa teliti untuk mengecek kemasan, label, izin edar dan masa kadaluwarsanya. Karena hal ini sangat penting dalam menentukan apakah makanan atau obat itu aman untuk dikonsumsi," tandasnya dikutip di laman nganjukkab, Sabtu 12 Agustus 2023.
Trikoranti Mustikawati berpesan ke masyarakat, apabila menemukan kejanggalan terkait keamanan pangan dan obat bisa melaporkan ke pihak BPOM agar bisa ditindak lanjuti. "Mari kita bersama - sama lindungi diri dari makanan dan obat yang berbahaya. Hati - hati dan waspada peredarannya," pesannya.
Pengawasan yang dilaksanakan BPOM Surabaya, yakni melakukan pemeriksaan sarana produksi dan distribusi. Kemudian pengujian produk, penindakan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat.
Advertisement