BPOM Surabaya Ajak Generasi Milenial Pahami Kosmetik Aman
Kota Surabaya sempat dihebohkan dengan penemuan kosmetik palsu. Kosmetik yang diproduksi dan belum mendapatkan izin edar tetapi sudah dipasarkan.
Guna mengatasi hal itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya menghelat Kegiatan bertema "Kampanye Cerdas Menggunakan Kosmetik untuk Generasi Milenial" di Hotel Bumi Surabaya, Sabtu, 15 Desember 2018.
Kegiatan yang diikuti oleh generasi milenial ini bertujuan untuk mengedukasi para kawula muda agar lebih berhati-hati memilih kosmetik yang baik dan benar. Karena, dalam beberapa bulan terakhir, banyak kasus soal kosmetik palsu, khususnya yang ada di Jawa Timur.
“Kosmetik bukan hanya dimiliki kaum wanita. Tapi, saya kira, kosmetik bisa juga dibutuhkan para lelaki,” ujar Kepala Balai Besar POM di Surabaya, I Made Bagus Gerametta.
Pria yang akrab disapa Made ini mengatakan, di masa lalu para konsumen membeli kosmetik dengan konvesional dan berhadapan langsung dengan pedagangnya. Namun di era sekarang dimudahkan dengan model jual beli berbasis online.
“Sudah zamannya e-commerce. Saya rasa kita lebih senang di rumah barang akan datang dengan sendirinya. Tentunya penjualan kosmetik secara online ini kadang-kadang tidak sesuai dengan yang kita harapkan," cerita Made.
Dengan banyaknya penjualan kosmetik secara online ini, ia menyebut jika ada oknum-oknum yang menjual kosmetik ilegal dengan menggunakan bahan berbahaya. Oleh sebab itu, pihaknya mempunyai tanggung jawab untuk melindungi masyarakat dari produk-produk ilegal maupun berisiko terhadap kesehatan.
Untuk itu, guna memastikan produk yang beredar dan digunakan masyarakat ini aman, BPOM sebagai pembuat regulasi dan aturan harus tegas mencegah adanya peredaran kosmetik terlarang tersebut.
Selain itu, pemerintah juga harus memastikan, produk yang dihasilkan ituaman untuk digunakan oleh masyarakat.
“Dengan ini kami mengadakan komunikasi interaktif dengan gerakan satu kampanye cerdas kosmetik untuk generasi millenial. Kosmetik yang bermutu adalah bukan tanggung jawab sepeneuhnya oleh pemerintah, tetapi juga tanggung jawab oleh pelaku usaha dan masyarakat. Sehingga keamanan mutu kosmetik ini tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (amm)