BPOM RI Rilis 23 Obat Sirup Anak yang Aman
Menkes RI Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut sudah ada 241 anak yang mengalami gagal ginjal akut dengan 133 di antaranya meninggal dunia. Demi langkah kehati-hatian, pihaknya untuk sementara waktu menginstruksikan pemberhentian obat sediaan sirup kepada masyarakat.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bergerak cepat dengan mengambil sample sebanyak 102 obat yang ditemukan di rumah pasien gagal ginjal akut misterius. Temuan itu langsung dianalisis oleh BPOM RI, untuk dilihat apakah benar tercemar etilen glikol dan dietilen glikol, diduga menjadi pemicu gagal ginjal akut.
"Dari 102 obat, ada empat produk yang tidak menggunakan empat pelarut tersebut, termasuk polietilen glikol, ada 23 produk yang aman," sebut Kepala BPOM RI Penny K Lukito dalam konferensi pers, Minggu 23 Oktober 2022.
Daftar Produk yang tidak menggunakan Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan/atau Gliseron/Gliserol. Aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai:
Alerfed Syrup (Guardian Pharmatama)
Amoxan (Sanbe farma)
Amoxicilin (Mersifarma TM)
Azithromycin Syrup (Natura/Quantum Labs)
Cazetin (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
Cefacef Syrup (Caprifarmindo Labs)
Cefspan syrup (Kalbe Farma)
Cetirizin (Novapharin)
Devosix drop 15 ml (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
Domperidon Sirup (Afi Farma)
Etamox syrup (Errita Pharma)
Interzinc (Interbat)
Nytex (Pharos)
Omemox (Mutiara Mukti Farma)
Rhinos Neo drop (Dexa Medica)
Vestein (Erdostein) (Kalbe)
Yusimox (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
Zinc Syrup (Afi Farma)
Zincpro syrup (Hexpharm Jaya)
Zibramax (Guardian Pharmatama)
Renalyte (Pratapa Nirmala)
Amoksisilin (-)
Eritromisin (-)