BPJT Kementerian PUPR Cek Potensi Ekonomi Tol Probowangi
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Danang Parikesit melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jumat, 27 November 2020. Danang bertemu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk memperoleh masukan terkait pengembangan pembangunan jalan tol ruas Probolinggo - Banyuwangi (Probowangi).
Jalan tol Probowangi menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena dua hal. Pertama, tol ini menuntaskan jaringan tol Trans Jawa. Kedua, saat ini kita tengah me-review kondisi yang berubah, di antaranya kondisi traffic. "Intinya, tol ini diharapkan sudah tuntas tahun 2024,” ujar Danang.
Menurut Danang, berdasarkan hasil review indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi alias internal rate of return (IRR) Tol Probowangi belum tinggi.
"Nah tadi Pak Bupati meyakinkan kami bahwa prospek Banyuwangi bagus, ekonomi bagus, sehingga trafik kendaraan yang melalui Tol Probowangi nanti bisa seperti yang diharapkan. Pengerjaan jalan dari Banyuwangi, itu bisa seperti yang direncanakan semula di dalam rencana Badan Usaha Jalan Tolnya," kata dia.
Tim juga memberikan perhatian khusus pada rest area untuk ruas tol Banyuwangi. Menurutnya, rest area tidak boleh sekedar menjadi tempat berhenti. Akan tetapi harus menjadi etalase, jadi transit hub sebelum masuk ke Bali.
Danang mengaku kagum dengan pembangunan Banyuwangi yang mampu menjaga keseimbangan ekonomi dan ekologi. Menurutnya, ke depan, model pembangunan seperti ini akan menjadi trend.
"Ke depan jalan tol bukan hanya bicara konektivitas, tapi juga bicara tentang lansekap. Untuk itu kami kesini guna mendapatkan terkait nilai tambah dari jalan tol Probolinggo - Banyuwangi yang akan kami bangun," katanya.
Dirut Jasa Marga Probolinggo Banyuwangi Adi Prasetyono menambahkan, berdasarkan beberapa studi yang dilakukan, pihaknya ingin melakukan review untuk memastikan pembangunan Tol Probowangi sesuai yang direncanakan. Sejauh ini, menurutnya, proses pembangunan jalan Tol Probowangi terus berjalan. Tahapan yang sedang berjalan adalah proses pembebasan tanah di seksi 1, yakni Probolinggo sampai Besuki.
"Saat ini seksi 1 sudah lebih dari 21 persen. Sedangkan secara total sampai Banyuwangi baru sekitar 5 persen,” bebernya.
Saat ini, kata Dia, traffic di jalan ruas Pasuruan-Probolinggo, khususnya yang keluar di gerbang Probolinggo Timur yakni di Leces, sebanyak 7.000 kendaraan per hari. “Ini menjadi salah satu dasar kajian berikutnya. Target kami, untuk bisa dibilang layak, seharusnya lebih traffic per hari lebih dari 20 ribu kendaraan,” katanya.
Bupati Anas mengaku terus berusaha meyakinkan pemerintah RI bahwa pembangunan ruas tol Probowangi layak diprioritaskan. Dia meyakinkan ke depan Kabupaten Banyuwangi akan terus tumbuh sehingga akan semakin banyak orang berkunjung.
"Kami terus berusaha agar traffic kendaraan di ruas ini meningkat seperti yang diharapkan. Maka kami terus meyakinkan. Kita jangan baca hari ini, tetapi kita lihat prospek ke depan,” ujarnya.
Oleh karena itu, di Bumi Blambangan harus ada aktivitas yang memungkinkan orang banyak datang ke Banyuwangi. Pemkab tidak bisa berleha-leha. Sebab, kunjungan orang ke Banyuwangi ditentukan sejauh apa aktivitas di kabupaten The Sunrise of Java ini.
“Pasar harus di-create. Sama halnya dengan penerbangan dan hotel di Banyuwangi, setelah kita create, ternyata bisa tumbuh. Maka atraksi dan kemajuan harus dibangun di Banyuwangi sehingga mendorong percepatan beberapa seksi jalan tol Probowangi dibangun. Sebab kalau tidak, yang jadi prioritas di tempat lain,” katanya.
Turut dalam rombongan kunker tersebut antara lain Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Marga Subakti Syukur, Dirut PT Jasa Marga Probolinggo Banyuwangi Adi Prasetyo, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Probowangi Seksi 3 Pungki Enggar.
Advertisement