BPJS Kesehatan Kediri, Ajak Dokter Buka Praktik di Perbatasan
Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kantor Cabang Kediri masih terus berupaya mengajak para dokter bersedia memberikan pelayanan kesehatan. Terutama di wilayah pinggiran perbatasan Blitar dan Nganjuk yang dianggap minim tenaga kesehatan.
Menurut Kepala BPJS Kantor Cabang Kediri Hernina Agustin Arifin, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kediri serta asosiasi profesi terkait persoalan ini.
"Kami masih mengupayakan bekerja sama dengan dinas kesehatan dan asosiasi profesi juga untuk mengajak dokter-dokter di wilayah, istilahnya pinggiran kota. Sebenarnya yang masih sangat diperlukan tidak di dalam kota. Misalkan di Kabupaten Blitar tidak di wilayah Wlingi tetapi di daerah pinggiran perbatasan," ungkapnya.
Hernina Agustin Arifin menjelaskan, pada umumnya tenaga dokter banyak membuka praktik di perkotaan. Karena itu jika ada dokter yang ingin buka praktik, BPJS kantor cabang menyarankan agar bersedia membuka praktik di daerah pinggiran. Hal itu dilakukan agar distribusi fasilitas kesehatan merata dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat .
"Agar masyarakat mudah mendapatkan akses fasilitas kesehatan. Perbandingannya 1 dokter 5000 peserta. Kalau di Blitar bisa 1 banding 7000 peserta," jelasnya.
Selain di wilayah pinggiran Kabupaten Blitar, daerah lain yang juga mengalami kekurangan tenaga kesehatan adalah di wilayah Nganjuk.
"Setiap kali kami melakukan pertemuan dengan Dinas Kesehatan dan asosiasi profesi. Kita selalu sarankan kalau ingin buka klinik sounding dulu ke BPJS. Karena kami tahu di mana wilayah yang masih kurang tempat praktik dokternya," tuturnya.
Karena minimnya tenaga kesehatan yang terdistribusi di daerah pinggiran atau perbatasan. Hal itu membawa dampak adanya penumpukan pasien di salah satu klinik.
"Akan ada penumpukan pasien, kalau untuk akses pelayanan masih bisa terlayani. Tetapi terjadi penumpukan pendaftaran peserta di fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga terjadi antrean," terangnya