BPJP: Peluang Produk Bersertifkat, OKI Pasar Halal Menjanjikan
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Mastuki mengungangkapkan, kerja sama internasional termasuk peran aktif Indonesia di TBT-WTO, IMT-GT, SMIIC, dan lainnya membuka potensi ekspor Indonesia pada produk halal yang luas.
Ini juga didukung oleh meningkatnya kebutuhan produk halal dunia. Berbagai event internasional memperkenalkan produk halal Indonesia kepada dunia.
"Kedekatan Indonesia dengan negara-negara OKI merupakan salah satu modal besar Indonesia untuk tampil sebagai produsen dan eksportir produk halal terbesar dunia," Mastuki menjelaskan.
Data menunjukkan OKI beranggotakan 57 negara dengan 24,1 persen dari total populasi Muslim dunia yang mencapai 1,86 miliar jiwa. Jumlah ini belum termasuk pemeluk agama Islam di luar negara-negara OKI, seperti India yang penduduk muslimnya sekitar 195 juta jiwa dan Ethiopia 35,6 juta jiwa.
Peluang Pasar dan Ekonomi Islam
Menjanjikannya OKI sebagai pasar halal Indonesia ditandai dengan data ekspor. Saat ini, palm oil Indonesia menempati posisi teratas (23,88%) sebagai komoditas terbanyak diekspor ke negara OKI. Kemudian, batu bara 9,56% dan peralatan kendaraan 3,95%. Peluang bagi berbagai produk halal lain masih terbuka lebar. Seperti produk makanan, minuman, busana muslim, kosmetika, juga pariwisata halal untuk dikunjungi wisatawan mancanegara.
"Lima eksportir terbesar negara OKI secara berurutan adalah Arab Saudi, Malaysia, Uni Emirat, Turki dan Indonesia. Padahal kita punya banyak hal. Sehingga saya yakin Indonesia berpotensi besar untuk menjadi eksportir terbesar OKI dan sekaligus menguasai pasar halal dunia." tegasnya.
Mastuki mengungkapkan ada banyak pekerjaan yang belum selesai untuk menggarap potensi pasar halal. Termasuk belum maksimalnya pencatatan atau kodifikasi ekspor produk halal nasional.
"Saat ini kami bersama KNEKS, Indonesia National Single Window di Bea Cukai, sedang mengoptimalkan pencatatan kodifikasi produk halal kita yang sebetulnya sangat banyak, seperti hasil laut dan pertanian. Jangan sampai kita kalah karena kodifikasi yang belum maksimal saja." tambahnya.
"Sejak Oktober 2020 Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin sudah mengajak kita semua khususnya para pelaku usaha agar menjadikan berbagai potensi yang kita miliki sebagai the biggest muslim country secara optimal. Lebih-lebih saya melihat para mahasiswa dan generasi milenial kita punya akses literasi produk halal yang kini juga semakin mendukung," tutur Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH itu.
Sebelumnya, optimisme tampak di kalangan mahasiswa, terlihat dari banyaknya chat pada saat virtual meeting mentoring dengan tema menggelitik "Mungkinkah Mahasiswa Menjadi Eksportir? Potensi Ekspor Produk Halal dan Pertanian" dalam program Mentoring Export Wisdom pada Sekolah Ekspor, digelar Kemenag.