Sambang Kampung Budaya di Malang, Prof Haryono pun Menari
Ki Demang Kampung Budaya Polowijen (KBP), Isa Wahyudi bersama warga KBP menyambut kedatangan Badan Pembinaan Ideologi Pacasila (BPIP), diwakili Plt, Kepala BPIP Profesor Hariyono, Minggu 17 Februari 2019. Turut hadir Irine, Direktur Kebudayaan BPIP, akademisi dari berbagai kampus, serta perwakilan Jaringan Kampung Nusantara.
Ki Demang mengenalkan kegiatan-kegiatan yang ada di KBP. Mulai dari Kriya Malang, Batik Malang, hingga Mocopatan, Tembang Macapat Jawa. Semua tamu undangan diajak bersama menarikan Tari Grebeg Jawa selama enam menit dipimpin anak-anak KBP.
Sembari menikmati suguhan pala pendem (ubi-ubian), Hariyono yang juga Guru Besar Sejarah Universitas Negeri Malang (UM) menceritakan, seumur hidupnya baru kali ini ia menari. Dia mengaku kagum dengan upaya warga KBP selama ini untuk melestarikan warisan budaya Nusantara.
Sejak diresmikan pada 2 April 2017 oleh Walikota Malang saat itu, warga KBP rajin mengadakan kegiatan kebudayaan. Sekitar empat puluhan agenda kebudayaan diadakan oleh KBP secara gotong royong.
Sebagai kampung budaya, KBP memiliki potensi yang luar biasa. Lokasinya berdekatan dengan situ Ken Dedes yang disinyalir tempat kelahiran Ken Dedes. Selain itu, warga sangat ramah dan mau menyambut siapapun. Baik yang sekadar berkunjung maupun belajar kesenian bersama warga.
“Yang ke sini itu bukan wisata, tapi belajar,” ujar Ki Demang.
Plt, Kepala BPIP Hariyono menjelaskan, apa yang sudah dilakukan warga KBP adalah wujud pengamalan nilai-nilai pancasila.
Hariyono menjelaskan, “Pancasila bukan monopoli negara, bukan milik BPIP.”
Maka ia mengaku kagum, bahkan tanpa ada penataran pancasila, KBP sudah benar-benar mengamalkan pancasila dengan nilai gotong royongnya.
Tujuan BPIP mengunjungi kampung-kampung budaya adalah menggali potensi.
“Bukan berniat untuk menggurui karena nyatanya masyarakat sudah mengamalkannya” lanjut Hariyono.
BPIP kemudian melanjutkan kunjungannya ke kampung-kampung budaya lainnya, yakni Kampung Tunggul Wulung, Kampung Cempluk, Kampung Tani, Kampung Jabung, Kampung Dilem Gondowangi. Kunjungan kampung-kampung budaya yang ada di Malang akan dilaksanakan selama dua hari. (fjr)