BPIP: Pengarus Utamaan Pancasila di Era Digital
Direktorat Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengadakan kegiatan koordinasi BPIP dengan para Kepala/Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) se-Indonesia di Medan, Rabu 11 Desember 2019.
Acara yang dihadiri lebih dari 100 peserta ini mempunyai tema "Gotong Royong Membumikan Pancasila dengan Nuansa Kearifan Lokal". Acara juga dihadiri oleh Antonius Benny Susetyo Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP, Ani Purwanti Direktur Analis dan Sinkronisasi BPIP, dan Mirza Nasution Pengamat Hukum Tata Negara Universitas Sumatera Utara sebagai narasumber.
Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Antonius Benny Susetyo menjelaskan terkait Pengarusutamaan Pancasila di Era Digital. Dalam penjelasannya Benny menegaskan bahwa masyarakat harus mengarusutamakan pancasila dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini.
"Masyarakat termasuk Generasi milenial harus bisa mengarusutamakan pancasila dengan memanfaatkan kemajuan teknologi serta mempunyai gayanya sendiri," jelas Benny.
Selain itu, Benny menegaskan bahwa masyarakat harus melawan konten negatif media sosial.
"Kita harus memerangi konten negatif di media sosial dengan konten positif,informatif, menghibur, dan inspiratif," sambungnya.
Benny menambahkan bahwa generasi milenial khususnya yang sudah menjadi influencer di media sosial saat ini mempunyai nilai lebih untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat.
"Influencer mempunyai nilai tukar dan nilai tambah karena mempunyai follower yang banyak. Adanya komodifikasi nilai tukar di sana," ujar dia.
Benny menjelaskan bahwa saat ini konten yang menarik, unik, dan original akan mempunyai efek yang besar saat ini.
"Konten yang menarik, original, dan unik yang membuat efek yang besar bagi masyarakat tentunya harus merupakan konten yang positif," tegas Benny.
Sepaham dengan hal tersebut Mirza Nasution Pengamat Hukum Tata Negara Universitas Sumatera Utara yang menjelaskan bahwa selain disesuaikan dengan kemajuan teknologi penanaman nilai-nilai Pancasila juga harus dilakukan dalam bentuk praktik bukan hanya verbal.
"Cara strategi tidak hanya dalam bentuk muatan verbal tetapi juga dalam bentuk prilaku. Sehingga terukur standar seperti apa prilaku yang sesuai dengan ideologi pancasila berserta sanksi bagi yang melanggar," jelas Mirza.
Dalam hal penguatan Ideologi Pancasila Ani Purwanti Direktur Analis dan Sinkronisasi BPIP menegaskan bahwa semua lapisan masyarakat bisa bahu membahu dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila khsusunya dalam kebijakan yang ada.
"Semua lapisan masyarakat teemasuk kelompok organisasi masyarakat bisa mengajukan peraturan-peraturan daerah yang dianggap tidak atau belum mencerminkan Pancasila," jelas Ani.