BPIP Kecam Bantuan Terdampak Covid-19 Untuk Pencitraan Pilkada
Staf Khusus Dewan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo, mengecam politisasi bantuan sosial bagi masyarakat terdampak covid-19.
Pemanfaatan Bansos bagi terdampak Covid-19, diduga terjadi di 270 daerah pemilihan kepala daerah serentak tahun ini.
Bantuan itu seharusnya meringankan beban masyarakat yang terdampak covid-19. Karena itu BPIP mengecam dengan tegas politisasi bantuan tersebut.
"Bantuan untuk meringankan beban bagi saudara kita yang terkena dampak covis-19 lahir rasa kemanusian dan ketulusan bukan bantuan demi kepentingan politik," kata Romo Benny secara tertulis, Jumat 15 Mei 2020.
Menurut Benny, politisasi bantuan berlawanan dengan suara hati kemanusiaan yang seharusnya tulus tanpa ada niat lain yang tersembunyi. “Politisasi bantuan berlawanan dengan suara hati kemanusian” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa, kesadaran nurani lahir dari insan yang merdeka. “Kesadaran nurani lahir insan merdeka karena gerakan hati nurani yang terpatri tabu rasa yakni kepekaan akan suara hati untuk bergerak menolong sesama rasa kemanusian,” ujar Benny.
Benny berharap, agar rasa kemanusiaan yang adil dan beradap dikedepankan dalam solidaritas kemanusiaan.
“Wajah Tuhan ditemukan bagi mereka yang berbagi dan membantu mereka yang mengalami kekurangan. Melakukan karya kemanusiaan merupakan panggilan nurani,” kata Romo Benny.
Advertisement