BPFK: Ventilator E-VITS untuk Covid-19 Lolos Uji Kelayakan
Emergency Ventilator ITS (E-VITS), purwarupa Simple and Low-Cost Mechanical Ventilator yang dikembangkan oleh Tim Ventilator Departemen Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah dinyatakan lolos uji kelayakan teknis dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) pada Kamis, 21 Mei 2020 lalu.
Alat yang telah memenuhi standar kinerja ventilator oleh BPFK ini selanjutnya akan dipersiapkan untuk pengujian klinis. BPFK merupakan lembaga yang berada dalam naungan Kementerian Kesehatan RI dengan tugas melakukan pemeliharaan dan kalibrasi pada peralatan medis yang digunakan fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia.
Upaya tersebut untuk menjamin unjuk kerja yang akurat dan presisi (highly accurate and precise measurements) dari peralatan medis. Untuk melaksanakan tugasnya, BPFK dibekali berbagai alat ukur dengan kualifikasi sebagai kalibrator berbagai parameter fisis untuk memastikan akurasi unjuk kerja peralatan medis yang diukur.
Dalam situasi pandemi Covid-19, BPFK diberi tugas tambahan untuk melakukan pengujian kelayakan teknis berbagai jenis rancangan peralatan medis yang dikembangkan dalam rangka membantu penanganan pasien terjangkit Covid-19, termasuk dalam menguji rancangan purwarupa ventilator, yaitu alat medis yang digunakan sebagai alat bantu pernapasan bagi pasien Covid-19.
Mengikuti aturan tersebut, sejak 5 Mei lalu, dilakukan pengujian pada purwarupa ventilator E-VITS guna memastikan sistem ventilator yang dikembangkan ITS tersebut memenuhi parameter kinerja yang dipersyaratkan BPFK.
Ketua Tim Ventilator Departemen Teknik Fisika ITS Dr rer nat Ir Aulia Muhammad Taufiq Nasution MSc menyampaikan, purwarupa ventilator E-VITS yang diserahkan untuk pengujian telah mengalami pengembangan dari versi awalnya.
“Versi awal merujuk pada proof of concept, yakni pembuktian akan kemampuan purwarupa mendemostrasikan dalam pemenuhan semua aspek parameter unjuk kinerja yang diperlukan dalam aplikasi klinis untuk pasien Covid-19,” ujarnya.
Dosen yang akrab disapa Olly ini menuturkan, bahwa setelahnya juga dilakukan pengembangan pada purwarupa ventilator ini dengan lebih menekankan pada peningkatan ketahanan operasional sistem.
“Beberapa perbaikan kami lakukan agar dihasilkan kestabilan akurasi dan presisi dari unjuk kerja yang diberikan ventilator E-VITS,” ungkap dosen Departemen Teknik Fisika ITS tersebut.
Olly dan tim berusaha melakukan penyempurnaan agar E-VITS mampu menghasilkan kinerja sesuai kelima aspek persyaratan BPFK, yakni pengujian keselamatan listrik, pengujian visual, pengujian keandalan, pengujian kinerja, serta ketersediaan dokumentasi terkait informasi teknis, operasional, dan pemeliharaan ventilator.
“Untuk itu, sebelum diserahkan ke BPFK, kami juga telah melakukan pengujian internal secara menyeluruh untuk memastikan E-VITS telah memenuhi setiap poin pada kelima aspek persyaratan tersebut,” paparnya.
Hasil uji BPFK menunjukkan bahwa ventilator E-VITS memiliki kinerja yang memuaskan dengan terpenuhinya semua aspek kinerja dan keselamatan.