BPBD Pasuruan Imbau Warga Tetap Waspada Cuaca Ekstrim
Masyarakat harus ekstra waspada dan hati-hati selama musim hujan di bulan Maret 2020 yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai cuaca ekstrim.
Imbauan ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati merespon tingginya curah hujan yang berpotensi menyebabkan bencana, Jumat, 13 Maret 2020 petang.
Kata Tectona, Pemerintah Kabupaten Pasuruan memberikan perhatian lebih terhadap ancaman bencana yang berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Pasuruan yang secara geografis terletak di daerah pegunungan.
"Daerah dataran tinggi sangat rawan terjadi bencana tanah longsor, sedangkan di daerah dataran rendah dimungkinkan terjadi bencana angin puting beliung. Sementara, di daerah hilir yang banyak terdapat aliran sungai besar berpotensi mengakibatkan banjir," katanya.
Menurut Tectona Jati, ada sekitar lima Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Pasuruan yang berpotensi banjir. Masing-masing terdiri dari dua DAS yang merupakan wewenang dari pemerintah pusat yaitu sungai Wrati dan sungai Kedunglarangan. Sedangkan tiga DAS lainnya merupakan wewenang dari pemerintah provinsi yaitu sungai Welang, sungai Rejoso dan sungai Petung.
"Bencana adalah urusan kita bersama, semua komponen masyarakat harus bersatu untuk bersama menangani dan menghadapi bencana. Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi, jadi debit air yang tidak tertampung di sungai meluap ke kawasan sekitarnya," katanya.
Lanjut Tectona, beberapa daerah agak lama genangan air ketika terjadi banjir, antara lain Kecamatan Gempol, Beji, Bangil, Kraton, Rejoso, Grati, Winongan, Gondangwetan, Kejayan, Pohjentrek dan Rembang. Pihaknya telah memetakan daerah-daerah saja yang masuk kawasan rawan banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
"Kita adakan susur sungai di daerah rawan banjir untuk mengetahui daerah mana yang tingkat banjirnya sangat tinggi. Selain pengurukan, kita juga melakukan kerjasama seperti dengan Dinas Sosial, Bina Marga, Tagana, Pemerintah Desa, PMI, Ormas LPBI, serta relawan juga ikut turun langsung ke lokasi," katanya.
Tambah Tectona, antisipasi itu untuk meminalisir kerugian yang terjadi akibat banjir. "Peralatan sudah diturunkan sehingga bisa lebih cepat mengevakuasi korban bencana ke tempat yang lebih aman, sehingga saat banjir kita sudah siap," katanya di program talkshow Pojok Pendopo Pasuruan, sebuah tayangan program dengan kemasan dialog interaktif. (sumber: www.pasuruankab.go.id)