BPBD Jember Dirikan Posko Untuk Kapal Tenggelam di Puger
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember mendirikan posko terpadu operasi SAR korban kapal terbalik akibat diterjang ombak tinggi di perairan Plawangan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis, 19 Juli 2018.
"Kami mendirikan posko terpadu operasi SAR yang bertempat di Pos Satpolair Jember yang berada di Kecamatan Puger," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Jember Heru Widagdo di Jember.
Menurutnya operasi SAR pencarian anak buah kapal (ABK) nelayan yang hilang dihentikan sementara pada pukul 16.30 WIB dan pencarian akan dilanjutkan pada Jumat (20/7) pagi dengan melibatkan sejumlah pihak.
"Kendala yang dihadapi di lapangan gelombang laut yang tinggi dan angin kencang, sehingga pencarian pada hari pertama hanya dilakukan penyisiran di tepi Plawangan Puger," tuturnya.
Berdasarkan data BPBD Jember yang terbaru, tercatat jumlah korban yang meninggal sebanyak enam orang dan korban yang belum ditemukan sebanyak tiga orang, sedangkan korban yang selamat sebanyak 13 orang.
Korban ABK yang meninggal dunia sebanyak enam orang yakni Cecep (45) warga Desa Puger Kulon, So`im (60) warga Desa Puger Kulon kecamatan Puger, Hasan (50) warga Desa Tutul Kecamatan Balung, Hadi (21) warga Desa Puger Kulon Kecamatan Puger, Ulum (35) warga Desa Puger Kulon Kecamatan Puger, dan Abdul Kowi (55) warga Desa Puger kulon Kecamatan Puger.
"Pencarian nelayan yang hilang akan dilanjutkan Jumat (20/7) besok dengan melibatkan BPBD Jember, Basarnas Pos SAR Jember, Polair Jember, Pos TNI AL Puger, Polsek Puger, Koramil Puger, Perangkat Kec.Puger, ORARI Lokal Jember, RAPI Jember, Dukom Pintu Merah, SAR OPA Jember, MDMC Jember, SAR Rimba Laut, PMI Kab.Jember, SAR desa Puger, dan nelayan sekitar," katanya.
Perahu payang atau kapal motor "Joko Berek" yang dinakhodai oleh Dirman dihantam gelombang laut tinggi saat pulang melaut melewati pintu masuk perairan Plawangan Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. (ant/wit)