BPBD Jatim Catat 25 Desa di Gresik Terdampak Banjir
Sebanyak 25 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Gresik terendam banjir yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Tiga kecamatan itu adalah Kecamatan Balongpanggang, Kecamatan Benjeng, dan Kecamatan Cerme.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Satriyo Nur Seno menyampaikan banjir terjadi karena intensitas hujan tinggi yang tak dapat ditampung Kali Lamong. Hal itu kemudian membuat air meluber ke desa-desa.
"Penyebab banjir karena intensitas hujan tinggi sejak Sabtu hingga Minggu malam. Akibatnya Kali Lamong meluber ke jalan dan merusak beberapa fasilitas umum, pertanian, dan merendam rumah warga," kata Satriyo ketika dikonfirmasi, Senin 14 Desember 2020.
Satriyo merinci, ada sembilan desa di Kecamatan Balongpanggang terendam banjir. Yaitu Desa Sekarputih, Wotansari, Tenggor, Tanahlandean, Mojogede, Banjar Agung, Pucung, Karangsemanding, dan Desa Balongpanggang.
Kemudian, 11 desa di Kecamatan Benjeng, yakni Desa Balongmojo, Sedapurklagen, Deliksumber, Kedungrukem, Munggugianti, kalipadang, Bulurejo, Sirnoboyo, Klampok, Karangan Kidul, dan Kedungsekar.
“Lalu lima desa di Kecamatan Cerme, yakni Desa Dadapkuning, Lengkong, Sukoanyar, Ngembung, dan Dungus,” katanya.
Dari tiga kecamatan itu, daerah Balongpanggang dan Benjeng yang terdampak paling parah karena ketinggian air mencapai 2 meter. Sedangkan banjir paling parah terjadi di Desa Banjaragung dan Desa Karangsemanding di Kecamatan Balongpanggang dengan membanjiri 500 rumah.
Saat ini, lanjut Satriyo, BPBD Jatim telah koordinasi dengan BPBD Gresik, Muspika dan Aparat Desa setempat, untuk terus monitoring banjir. Serta telah membuat posko dan tenda pengungsian. "Kami telah mendirikan posko dan dapur umum, yang ditempatkan di tiga titik, yaitu Balai Desa Bulurejo, Kedungrukem, dan Munggugianti," pungkasnya.