BPBD Bondowoso Petakan Kecamatan Rawan Bencana Hidrometeorologi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso memetakan kecamatan yang rawan bencana hidrometeorologi seiring tingginya curah hujan disertai angin kencang yang terjadi akhir-akhir ini.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Dadan Kurniawan mengatakan, BPBD sudah memetakan kecamatan-kecamatan rawan bencana hidrometeorologi pada musim hujan tahun ini. Karena, sejumlah kecamatan di Bondowoso memiliki potensi bencana alam longsor, banjir, dan puting beliung saat musim hujan.
"Sejumlah kecamatan di Bondowoso kami petakan rawan bencana hidrometeorologi saat musim hujan yang sering disertai angin kencang. Itu berdasarkan hasil pemetaan tim BPBD di lapangan dan pengalaman tahun-tahun sebelumnya," kata Dadan, Sabtu 27 November 2021.
Kecamatan-kecamatan yang masuk kategori rawan bencana alam, itu di antaranya Kecamatan Bondowoso, Tenggarang, Maesan, dan Curahdami. Kemudian, Pakem, Binakal, Wringin, Klabang, Botolinggo, dan Ijen Sempol. "Semua kecamatan itu rawan bencana puting beliung, banjir, dan longsor," ujar mantan Sekretaris Dinas PUPR Bondowoso itu.
Potensi bencana puting beliung terjadi di Kecamatan Bondowoso, Tenggarang, Wringin, Pakem, Botolinggo. Bencana tanah longsor rawan terjadi di Kecamatan Pakem, Wringin, Curahdami, Binakal, dan Ijen Sempol.
Sedangkan, bencana banjir rawan terjadi di Kecamatan Klabang, Maesan, Pakem, dan Ijen Sempol. Menurut Dadan, pemetaan kecamatan rawan bencana hidrometeorologi tersebut diantisipasi dengan kesiapsiagaan personil BPBD Bondowoso selama 24 jam. Selain itu, menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) tanggap bencana BPBD.
"Kami juga bekerjasama dengan TNI, Polri, dan relawan bencana. Ini agar lebih efektif mengantisipasi dan penanganan bencana hidrometeorologi yang terjadi di wilayah Bondowoso," jelasnya.