Boyke: Permintaan Khitan Bagi Laki Laki Dewasa Banyak dari Istri
Sejumlah metode mulai dari konvensional, laser atau electric couter dan klamp bisa menjadi prosedur pilihan ketika seseorang ingin dikhitan. Pada pria dewasa, prosedur apakah yang paling dianjurkan?
Ketua PP Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI), Prof Andi Asadul Islam, menjawab pertanyaan itu dengan menyampaikan pandangan bahwa dulu awalnya sunat dengan cara konvensional. Didahului anestesi, terus dipotong sedikit dari atas dulu bagian kanan, melingkar ke kanan, lalu melingkar ke kiri baru dijahit. Dengan pemotongan tersebut banyak risiko yang bisa dihadapi saat khitan seperti perdarahan dan infeksi yang cukup tinggi karena adanya luka terbuka. Namun, keputusan penggunaan metode khitan kembali lagi pada pasien.
Menurut Andi pada laser, digunakan semacam lempeng besi tipis yang dipanaskan dengan listrik. Prinsipnya, sama seperti solder. Ketika ujung lempeng menyala proses pemotongan pun dilakukan. Risiko perdarahan saat khitan, tergantung ukuran penis. Sebab, makin besar ukuran penis, makin besar juga pembuluh darah sehingga risiko perdarahan makin besar.
"Berbeda dengan metode klamp di mana prosedur dilakukan tanpa jahitan dan menggunakan semacam alat penjepit. Lagi pula, jika menggunakan klamp diameter penis maksimal yang dikhitan yakni 3,4 cm," katanya dalam webinar dengan tema menelisik kontroversi khitan bagi orang dewasa Jumat 9 April 2021.
Senada dengan itu, praktisi kesehatan seksual dr. Boyke Dian Nugraha SpOG MARS menjelaskan sejumlah dampak positif sunat. Khususnya sunat bagi orang dewasa. Di antaranya adalah mengurangi risiko tertular penyakit menular untuk pasangannya.
"Saya harus mengatakan dengan sejujurnya banyak sekali permintaan sunat untuk orang dewasa muncul dari pihak perempuan," kata dr. Boyke.
Dia menjelaskan sunat atau sirkumsisi selain dari aspek agama dan budaya, juga ada aspek kebersihan dan kesehatan. Seperti diketahui virus HPV atau human papilloma virus memicu terjadinya penyakit menular seksual (PMS). Virus ini dalam kondisi tertentu bisa memicu kanker. Selain itu, Boyke mengatakan pada pria yang tidak disunat, berpotensi terdapat kotoran, bakteri, atau virus lainnya di sekitar kepala penisnya.
Sebab dalam kondisi normal kepala penis pria yang tidak disunat tertutup kulup atau kulit. Butuh perawatan khusus, seperti pembersihan secara berkala bagi pria yang tidak disunat. Dia juga mengatakan ada sejumlah pasangan perempuan yang khawatir jika pasangannya tidak disunat terdapat bakteri ecoli atau sejenisnya.
Genky lajang asal Jepang salah satu pelaku sunat dewasa, yang turut hadir pada webinar mengungkapkan meski dalam budaya Jepang tidak dikenal sunat, ia lakukan sunat demi kesehatan dan masa depan serta memilih melakukan sunat di Indonesia. "Sunat di Indonesia bukan sesuatu yang aneh, berbeda dengan Jepang, sunat masih dipandang sesuatu yang aneh," kata Genky.
Begitu pula dengan permintaan sunat bagi sang suami yang disampaikan oleh bintang tamu yang menggunakan nama samaran Mawar. Sebelumnya ia pernah menikah dengan pria yang telah disunat. Sedangkan saat ini suaminya belum disunat.
“Saya merasakan ada perbedaan antara suami yang telah disunat dan belum disunat, agak kerepotan untuk kebersihan dan merasa kurang nyaman saat berhubungan. Jadi kami memutuskan suami juga harus disunat agar pernikahan kami bahagia,” ujarnya.
Advertisement