Bosan Belajar di Rumah, Siswa di Surabaya Belajar di Warkop
Lima pelajar berseragam SMA terlihat serius mengikuti pembelajaran via daring dengan aplikasi Zoom di Warung Pitulikur. Diketahui Warung Pitulikur membuka akses wifi gratis bagi para pelajar, asal digunakan untuk proses pembelajaran daring.
Di warkop tersebut mereka terlihat menggunakan telepon pintar untuk belajar daring. Terlihat, pelajar juga menggunakan masker dan duduk berjarak satu dengan yang lain.
Kelima pelajar tersebut ialah Mahendra Rizky, Mahesa Dwi S, Danu aji N, Binzar Hanry, Revy Muwaffa. Kelima pelajar dari SMA di Surabaya ini mengikuti pelajaran daring pukul 07.00 WIB sampai pukul 10.30.
Sejak pukul 07.00 mereka berangkat dari rumah masing-masing dengan mengenakan atasan seragam, celana pendek dan bersandal jepit. Tak lupa pula mereka membawa HP sebagai penganti buku untuk pembelajaran daring.
"Berangkat dari rumah masing-masing janjian di sini karena kami rumahnya jauh-jauh, ada yang dari Gubeng, Keputih, Rungkut, dan paling jauh dari Sedati," ujar Revy Muaffa, ditemui usai menjalankan pembelajaran daringnya.
Ketika ditanya alasan mereka memilih belajar di warung kopi, kelimanya kompak menjawab selain internet di rumah yang tak memadai, rasa bosen belajar sendiri di rumah juga menjadi alasan kuat mereka melakukan pembelajaran daring di warung kopi.
"Bosen Mbak, belajar sendirian di rumah. Liburnya sudah kelamaan. Enak rame-rame kayak gini, pelajarannya lebih masuk, ketemu teman-teman juga biar gak bosen," kata kelimannya dengan kompak.
Tak hanya mereka berlima, Muhammad Fauzan Qalbin Putra, siswa kelas 7 ini juga mengaku sudah bosan dengan sistem pembelajaran daring yang ada. "Bosan, sudah lama gak sekolah. Pengen sekolah lagi saja biar bisa ketemu teman-teman," ungkap Fauzan.
Fauzan, biasa disapa, melakukan pembelajaran daring dengan santai, memakai atasan seragam, celana pendek dan bersandal jepit. Ia fokus mengerjakan soal yang diberikan lewat daring oleh gurunya. "Bosan kalau belajar sendiri, kadang ngantuk juga. Jadi lebih senang belajar bareng teman-teman di sekolah," ceritanya.
Untuk diketahui, pembelajaran daring sudah dilakukan sejak pandemi Covid-19 semakin menyebar di Indonesia pada bulan Maret 2020 lalu. Artinya, pembelajaran daring sudah berjalan lima bulan dan belum ada kejelasan kapan pembelajaran daring ini berganti menjadi pembelajaran langsung di kelas seperti biasanya.