Bos Maspion Optimis Perbaikan Ekonomi Cepat Tanpa PSBB
Pandemi virus corona atau Covid-19 betul-betul berdampak terhadap seluruh pegiat usaha, termasuk Maspion Group. Apalagi, dampak tersebut sangat dirasakan ketika adanya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Menurut bos Maspion Group Alim Markus, pemulihan ekonomi bisa dilakukan cepat dengan pembukaan akses secara menyeluruh. Seperti saat ini sudah dihapuskannya penerapan PSBB.
“Ekonomi tentunya juga terpengaruh, apalagi kalau ada PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Sekarang ini agak lumayan karena tidak ada PSBB. Jadi, kalau mau pemulihan, harusnya jangan ada PSBB,” kata Alim usai penyerahan bantuan 100 ribu masker kepada Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Fadil Imran di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin 10 Agustus 2020.
Alim optimis dengan cepat ekonomi bisa berangsur membaik karena aspek ekonomi lain seperti transportasi, perhotelan, tempat wisata, dan lain sebagainya sudah berjalan secara normal.
Ia menambahkan, untuk tetap mengamankan nyawa manusia protokol kesehatan menjadi syarat penting sehingga tidak ada penyebaran lebih masif yang akan berdampak pada ekonomi.
“Masyarakatnya harus memakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan. Di Maspion Square, kita pun ada gerakan nyata yang mana siapa pun pengunjung datang ke Maspion Square, di toko-toko itu beli barang seratus ribu ke atas bisa mendapatkan masker satu atau sabun satu,” katanya.
Sementara itu, terkait kondisi di tempatnya sendiri selama ini, Alim mengaku dari total sekitar 25 ribu karyawan tidak ada satupun karyawan yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan juga dirumahkan.
“Syukur alhamdulillah, kita tidak ada PHK (karyawan) di Maspion dan juga tidak ada yang istirahat di rumahkan. THR mereka (karyawan) juga terima tepat pada waktunya,” aku pria yang terkenal dengan slogan 'Cintailah Produk-Produk Indonesia' tersebut.
Alim mengatakan, kiat keberhasilan menjaga stabilitas perusahaan hanya dilakukannya dengan tetap berusaha dan komunikasi dengan para pekerja.
“Saya sendiri juga masih kerja. Itu office (kantor) juga buka terus. Memang harus rajin, tekun, juga harus cost down (memangkas biaya),” ujarnya.
Advertisement