BOR Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Surabaya Tinggi
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mencatat peningkatan kasus yang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19. Data Satgas, sampai hari ini bed occupancy rate (BOR) RS mencapai 75,9 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya, dr Febria Rachmanita mengatakan, lonjakan kasus yang terjadi ini karena banyaknya pasien dari luar daerah yang dirujuk ke Surabaya. Utamanya dari Kabupaten Bangkalan yang saat ini menjadi daerah zona merah atau risiko penyebaran tinggi.
"BOR di Surabaya yang selama ini sebelum tanggal 5 Juni itu hanya 15 sampai 21 persen, tapi saat ini sudah 75, 9 persen. Artinya, kalau kita melihat memang jumlah tempat tidur Surabaya sebanyak 2.200 sekian, kita sudah terpakai 75 persenya, sisanya kurang lebih ya 500-an tempat tidur lagi," ujarnya ketika ditemui di Posko Penyekatan Suramadu, Surabaya, Jumat 18 Juni 2021.
Tak hanya ruang isolasi biasa, BOR ruang ICU juga meningkat yang kini sudah mencapai 80 persen.
Sebagai antisipasi sementara, wanita yang akrab disapa Feni itu telah mengimbau kepada seluruh direktur RS di Surabaya untuk melakukan konvensi tempat tidur yang sebelumnya non Covid-19 digunakan untuk pasien Covid-19. Dengan catatan, RS juga harus berhitung karena tak sedikit pasien non Covid-19 butuh perawatan.
Namun, paling penting ia berharap masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Sebab, penyebaran virus kian cepat dan luas.
"Masyarakat gak boleh lengah, udah nomor satu prokes untuk memutus mata rantai penyebaran," pungkasnya.