BOR RS di Surabaya Penuh, Pemkot Tambah Tempat Isolasi
Penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Surabaya makin menggila. Terbukti tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) Rumah Sakit (RS) Rujukan di Kota Pahlawan sangat tinggi. Bahkan, tercatat ada beberapa RS yang BOR-nya sudah mencapai 100 persen.
Beberapa yang sudah penuh diantaranya RS William Booth, RSI Jemursari, RS Premiere, dan masih banyak lagi.
"Disampaikan tadi bahwa BOR sudah 100 persen. Ini beritakan secara masif sehingga warga tahu untuk jaga kondisi dan tidak meremehkan karena ketika sakit sekarang sudah gak ada tempat," ujar Walikota Surabaya, Eri Cahyadi.
Bahkan, seperti di RS William Booth terpaksa harus lockdown ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) akibat penuhnya pasien dan puluhan tenaga kesehatan yang terpapar.
Eri berharap kepada para Direktur RS agar mengusahakan untuk menambah bed. Apabila sudah tidak akan dirawat di RS Lapangan.
Saat ini, Pemkot Surabaya juga menambah dua gedung di Asrama Haji Sukolilo untuk menampung pasien tanpa gejala atau bergejala sedang.
"Disediakan 160 bed. Ada lagi ruangan, hall yg disediakan. Kami berdoa supaya nggak digunakan," ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu.
Selain penambahan kapasitas di Asrama Haji, Eri mengatakan, saat ini ada rencana untuk memanfaatkan GOR Indoor di Stadion Gelora Bung Tomo sebagai tempat isolasi. Namun, rencana ini masih terus dibahas dengan beberapa pihak.
"Kami sampaikan kepada IDI dan Persakmi tempat mana saja yang memungkinkan, kami kasih pilihan kalo sampai terjadi nanti harus diletakkan di mana. Pakar yang menentukan posisi terbaik yang penting warga nyaman," katanya.
Dengan kondisi ini, ia berharap masyarakat sadar dan mau mematuhi protokol kesehatan untuk segera menghentikan penyebaran virus ini. Mengingat, sudah ditemukan kasus virus varian delta B-1.617.2 asal India yang penularannya lebih cepat dibanding varian yang sudah ada sebelumnya.
"Warga harus tahu kondisi seperti ini RS Rujukan di Surabaya. Saya minta tolong kalau tahu RS begini, makan yang bisa melawan ini adalah keebrsamaan kita. Warga harus jadi pemenang melawan pertempuran ini dengan menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya.
Ia juga berpesan, warga yang sudah merasakan ada gejala agar segera melakukan pemeriksaan swab antigen atau PCR. Dengan cepatnya testing maka akan cepat pula penanganannya.