BOR RS di Surabaya Menurun 30 Persen, Ini Kata Walikota
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Surabaya berdampak pada pengendalian sebaran kasus virus corona atau Covid-19.
Ini terbukti dari angka bed occupancy rate (BOR) menunjukkan penurunan dari 100 persen, kini menjadi 70 persen.
"Kalau sekarang terkait dengan kondisi RS Lapangan Tembak jauh berkurang, kemarin sudah ada 30 orang hari ini masuk lagi. Kemudian BOR RS Rujukan di Surabaya 70 persen mulai agak turun," kata Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, saat ditemui di Balai Kota, Surabaya, Senin 9 Agustus 2021.
Berdasar data dari laman www.lawancovid-19.surabaya.go.id, saat ini ruang isolasi di Asrama Haji Sukolilo terisi 239 pasien dan kosong 418 bed.
Kemudian ruang ICU bertekanan negatif dengan ventilator tersisa dua, ICU bertekanan negatif tanpa ventilator tersisa satu bed, ICU tanpa tekanan negatif dengan ventilator kosong, ICU tanpa tekanan negatif tanpa ventilator tersisa empat bed.
Kemudian, ruang PICU (pediatric intensive care unit) khusus Covid-19 tersisa tiga, ruang NICU (neonatal intensive care unit) khusus Covid-19 tersisa tujuh bed, ruang isolasi bertekanan negatif tersisa 19 bed, dan ruang isolasi tanpa tekanan negatif tersisa 26 bed. Kemudian RS Gelora Bung Tomo (GBT) masih banyak bed kosong.
Walau sudah turun angka tersebut masih tinggi karena berdasar standar World Health Organization (WHO) batas maksimal 60 persen.
"Saya berharap kita jangan lengah dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Kita juga ada rumah sehat. Kita tidak meminta ada covid, kalau ada covid varian baru lagi kita sudah siap," pungkas mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko).
Advertisement