BOR RS di Jatim 76 Persen, Khofifah: Manfaatkan Rumah Isolasi
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) membeberkan, saat ini ketersediaan tempat tidur bagi para pasien perawatan Covid-19 rumah sakit di Jatim sudah mulai menipis. Berdasarkan data Pemprov Jatim, bed occupancy rate (BOR) rumah sakit perawatan Covid-19 di Jatim, sebanyak 76 persen ruang isolasi biasa telah terisi. Sedangkan, untuk ruang ICU BOR-nya mencapai angka 74 persen.
Dari data tersebut, Pemprov Jatim mencatat, BOR di rumah sakit zona merah di beberapa daerah mengalami kenaikan cukup signifikan. Antara lain di Kabupaten Bangkalan, BOR isolasi biasa tercatat 85 persen dengan BOR ICU sebanyak 60 persen. Sedangkan di Kabupaten Ponorogo, BOR isolasi biasa berada di angka 96 persen dengan BOR ICU yang mencapai 82 persen.
Kemudian, BOR isolasi biasa di Kabupaten Ngawi adalah 82 persen dengan BOR ICU sebanyak 60 persen. Sedangkan, di Kota Surabaya BOR isolasi biasa mencapai 92 persen dengan BOR ICU mencapai 60 persen.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menganjurkan penggunaan isolasi terpusat di rumah karantina yang masih memiliki tingkat BOR sebesar 21 persen, atau hanya sekitar 641 orang saja.
Pengoptimalan rumah karantina tersebut, kata Khofifah, dengan tujuan meringankan beban rumah sakit rujukan Covid-19, yang notabenya lebih berfokus pada pasien dengan gejala sedang dan berat.
"Harapannya, ruang isolasi terpusat ini bisa dioptimalkan dan dengan adanya pemisahan pasien yang tidak ada gejala ataupun gejala ringan, bisa meringankan beban rumah sakit rujukan,” kata Khofifah, Jumat, 25 Juni 2021.
Hingga saat ini, masih ada kurang lebih 3.054 ruang karantina terpusat yang tersebar di 28 kabupaten/kota. Ada tiga daerah yang memiliki tingkat keterisian tertinggi, yakni Tulungagung, Bangkalan, dan Surabaya.
"Yang diisolasi di Rumah Karantina itu pasien-pasien dengan saturasi oksigen baik. Tapi kalau memang saturasi oksigen pasien sudah turun di bawah 95 persen, barulah akan dirujuk ke rumah sakit," jelasnya.
Di sisi lain, kata Khofifah, Pemprov Jatim juga telah menambah jumlah bed sebanyak 1.300 di seluruh rumah sakit di Jatim, sejak sejak 1 Juni 2021 hingga 23 Juni 2021.
"Jumlah bed layanan Covid-19 di Jatim yang awalnya hanya 7.109 kini berjumlah 8.460. Selain kita sediakan bed di rumah sakit rujukan, kita juga mendirikan rumah sakit lapangan yang kapasitasnya sekarang hampir mencapai 600 bed,” tutupnya.