Booth Wonderful Indonesia Sabet Penghargan di MIDE 2018
Keindahan bawah laut Indonesi memang mengguncang dunia. Tak heran jika banyak yang pusing karena penasaran.
Ini terbukti di Malaysia International Dive Expo (MIDE) 2018. Penasaran mereka juga membuahkan apresiasi yang maksimal.
Even ini berlangsung di Gedung PWTC, Kuala Lumpur, 4 hingga 6 Mei 2017. Booth Wonderful Indonesia full pengunjung. Tak pernah sepi. Even ini diikuti 133 perusahaan dari 40 negara.
“MIDE ini even besar dan selalu ditunggu publik Malaysia, khususnya para diver. Mereka itu mencari referensi baru untuk diving. Wajar bila MIDE selalu menarik perhatian mereka,” ujar Deputi Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana.
Mengusung tema ‘Underwater Diving Destination’, booth Phinisi Wonderful Indonesia Menempati paviliun seluas 130,5 sqm. Berbagai gimmick mulai dari voucher juga diberikan. Tujuannya agar menggoda para diver singgah dan menyelam di Indonesia.
Sebanyak 24 industri wisata diving difasilitasi di booth Kemenpar untuk menawarkan paket-paket diving dari dari Provinsi Aceh, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua Barat.
“Hal tersebut tentunya akan menggoda para diver. Apalagi yang diboyong Kemenpar memiliki yang dive spotnya sudah mendunia. Selain itu tujuan utamnya untuk menaikan jumlah kunjungan wisman Malaysia ke Indonesia,” ujar Pitana.
Seperti diketahui, Malaysia merupakan salah satu fokus pasar wisatawan mancanegara Indonesia. Kunjungan wisatawan Malaysia ke Indonesia menduduki peringkat ke-3, setelah Tiongkok dan Singapura. Berdasarkan realisasi wisman pada tahun 2017, kunjungan wisatawan Malaysia ke Indonesia mencapai 1.238.376 atau meningkat 1.05 persen dibandingkan tahun 2016 sebesar 1.225.458.
“Di tahun 2018, target Kemenpar untuk pasar Malaysia sebanyak 1.400.000 kunjungan wisatawan atau naik 13 persen dari tahun 2017, sehingga diperlukan pendekatan yang tepat dan inovatif untuk menggarap pasar ini,” ujar pria yang akrab disapa Prof Pit itu.
Ramainya booth Indonesia di MIDE 2018, berbuah penghargaan "The Best Dive Booth". Penghargaan diberikan oleh Datuk Yean Yoke Heng (Deputy Secretary General, Ministry of Tourism and Culture Malaysia). Penghargaan diterima Sekretaris Tim Percepatan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata Ratna Suranti, Sabtu (5/5), disaksikan Korfung Ekonomi KBRI Kuala Lumpur, Krishna Hannan.
Ratna mengatakan, Selain sebagai ajang mempromosikan destinasi wisata Indonesia, MIDE 2018 diharapkan juga membuat paket wisata diving di Indonesia laris terjual. Selain tentunya dan mendatangkan wisatawan Malaysia ke Indonesia.
Sebab, Indonesia memiliki 55 destinasi diving dan lebih dari 1.500 dive spots yang tersebar dari Aceh hingga Papua dan jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan semua negara di dunia.
"Hal ini menjadikan Indonesia memiliki potensi pariwisata bahari terbanyak di dunia. Indonesia memiliki diving spot yang merupakan surga bagi para divers," katanya.
Ratna mengatakan, dunia mengakui Indonesia memiliki beberapa diving spot terbaik dunia. Antara lain Raja Ampat, Pulau Komodo, Derawan, Togean, Wakatobi, Gili Air dan Bunaken.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, menyebut upaya mempromosikan wisata bahari Indonesia di pasar underwater cukup tepat. Mengingat kini diving menjadi tren baru dalam wisata bahari.
Wisata bahari sendiri dibagi dalam tiga zone, yakni coastal zone atau bentang pantai, lalu under water zone atau bawah laut dan sea zone atau antarpulau yang biasa menggunakan yacht. "Bukan hanya pasar Hong Kong, tapi juga China, Malaysia, Taiwan dan Korea juga sudah mulai heboh dengan pasar underwater," kata Arief Yahya.
Pria asal Banyuwangi itu juga mengatakan, kemenangan dan penghargaan yang diraih Kemenpar membuktikan bahwa Wonderful Indonesia menunjukkan kelasnya di level internasional.
"Penghargaan-penghargaan itu disadari atau tidak, sudah mendongkrak kepercayaan diri kita, bahwa bangsa kita memang punya kapasitas, punya kemampuan dan berani bersaing. Kemenangan itu direncanakan, bukan datang sendiri," tukas Arief Yahya. (*)