Bonsai Rp10 Miliar Dipamerkan di Lamongan
Tanaman bonsai senilai Rp10 miliar bisa disaksikan masyarakat umum di Alun-alun Lamongan, Jawa Timur. Nontonnya gratis. Tidak dipungut biaya. Bonsai semahal itu hitungan kasar harga total sekitar 700 lebih tanaman bonsai yang digelar Simphony Bonsai. Acara ini dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Lamongan ke-454.
"Kalau semua dirata-rata harga Rp1 juta saja sudah ketemu Rp700 juta. Harga satu bonsai ada yang sampai ratusan juta. Khususnya yabg kelas utama," kata Wakil Ketua Simphony Bonsai, Syafi'i, Selasa 9 Mei 2023.
Keterangan Syafi'i sangat masuk akal. Ngopibareng.id yang sempat cek harga tanaman jenis santigi yang bakal dibuat bonsai, sekitar 75 persen masih alami dijual di lokasi selatan arena kontes bonsai, harganya mencapai Rp300 ribu.
'Tergantung jenis dan asal usuk darimana tanaman itu didapat. Kalau dari luar Jawa dan sudah agak terbentuk bisa sampai Rp500 ribu sampai satu jutaan rupiah," tutur pedagang bakalam bonsai asal pantura Lamongan
Simphony Bonsai merupakan kontes bonsai yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Lamongan. Terbesar selama ini karena diikuti peserta se-Jawa Bali.
Simphony Bonsai menampilkan 706 pot bonsai. Terdiri empat kelas. Rinciannya, 33 kelas utama, 37 madya, 187 pratama dan 450 kelas prospek. Sebanyak itu beragam jenis. Di antaranya, tanaman sancang, ficus, serut, beringin, loah, kimeng, ipriku dan sebagainya.
Kontes bonsai ini resmi dibuka Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. Acara ini juga dihadiri Wakil Bupati Abdul Rouf; Ketua DPRD Abdul Ghofur; Ketua Umum PPBI Pusat, Erwin Risman beserta Sekjen Andreas dan sejumlah penggemar bonsai se-Jawa Bali.
Ia sangat mengapresiasi kontes bonsai ini. Karena bonsai menjadi salah satu sektor ekonomi kreatif yang mampu menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pertumbuhan ekonomi memang diperlukan untuk lompatan-lompatan yang tidak hanya mengandalkan sumber daya alam yang sudah ada. Tapi perlu lompatan yang sudah di buktikan, yakni dengan ekonomi kreatif. Alhamdulillah para penggemar bonsai ini termasuk bagian ekonomi kreatif yang mendukung ekonomi nasional,” ujarnya.
Sebagai pendongkrak ekonomi daerah melalui ekonomi kreatif, lanjut Bupati Yuhronur, Pemkab Lamongan terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berbasis seni dan kreatifitas dengan melalui berbagai kolaborasi dengan stakeholder.
“Alhamdulillah Kabupaten Lamongan terus mendorong agar ekonomi kreatif dapat terus berkembang menjadi salah satu daya tarik. Menjadi salah satu pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru," imbuhnya.
Erwin Risman menilai penyelenggaraan kontes bonsai di Lamongan ini sukses. Diikuti lebih 20 cabang. Padahal, dalam.waktu bersamaan juga sedang dihelat acara yang sama.
"Saya sangat mengapresiasi sekali kegiatan ini apalagi dari pemerintah Kabupaten Lamongan. Kami berharap kegiatan ini dapat diagendakan menjadi agenda tahunan agar teman-teman cabang Lamongan tidak perlu mencari lokasi, " ujarnya.
Pada kesempatan itu, Erwin Risman juga melantik pengurus PPBI Cabang Lamongan, Jombang, dan Mojokerto. Diketahui, PPBI Lamongan berdiri 2007. Mereka sudah menggelar 10 pameran lokal dan nasional. Pameran lokal di 18 ranting secara berkala.