Boneka Barbie 6 Tokoh Perempuan Lawan Covid-19, Ini Profilnya
Mattel, perusahaan mainan yang memproduksi boneka Barbie, merilis enam koleksi baru yang terinpirasi dari 6 tokoh perempuan inspiratif di masa pandemi Covid-19. Mereka yang berdiri di garis depan pandemi ini dianggap menginspirasi sehingga layak dijadikan model boneka terbaru Mattel.
Sebenarnya, Barbie secara berkala merilis koleksi boneka berdasarkan sosok berprestasi. Beberapa diantaranya seperti tokoh Helen Keller, Frida Kahlo, dan Teresa Bonvalot, surfer legendaris Portugal. Namun, profesi ilmuwan, tenaga medis dan karier lainnya yang berbasis sains memang tergolong jarang ditampilkan.
Salah satu koleksi terbaru Barbie adalah figur Prof Dame Sarah Gilbert, peneliti Oxford yang menemukan vaksin AstraZeneca. Perempuan 59 tahun ini adalah satu dari enam wanita dalam perjuangan Covid-19 yang mendapatkan boneka Barbie khusus ini.
Boneka Barbie Sarah Gilbert memiliki rambut pirang panjang dan kacamata hitam besar. Boneka ini mengenakan blazer dan celana biru tua yang dipadukan dengan blus putih, disesuaikan dengan gaya sang ilmuwan.
Penerima penghargaan boneka Barbie lainnya adalah perawat ruang gawat darurat Amy O'Sullivan yang merawat pasien Covid-19 pertama di Rumah Sakit Wycoff di Brooklyn, New York, dan Audrey Cruz, dokter garis depan di Las Vegas yang memerangi diskriminasi.
Boneka lainnya termasuk Chika Stacy Oriuwa, seorang psikiater Kanada di University of Toronto yang memerangi rasisme sistemik dalam perawatan kesehatan, dan peneliti biomedis Brasil Jaqueline Goes de Jesus, yang memimpin pengurutan genom varian Covid-19 di Brasil.
Terakhir, sebuah boneka untuk menghormati Kirby White, seorang dokter Australia yang memelopori alat pelindung diri yang dapat dicuci dan digunakan kembali oleh pekerja garis depan selama pandemi.
Selain dibuatkan boneka khusus, Mattel juga memberikan donasi ke sejumlah organisasi atas nama para penerima penghargaan. Mereka memilih organisasi nirlaba WISE (Women in Science & Engineering), yang didedikasikan untuk menginspirasi gadis-gadis untuk mempertimbangkan karir di STEM, untuk menerima sumbangan keuangan dari perusahaan pembuat mainan tersebut.
Berikut ini adalah profil enam sosok wanita inspiratif yang jadi model boneka Barbie terbaru:
1. Sarah Gilbert
Pakar vaksinologi ini memimpin pengembangan vaksin Universitas Oxford di Inggris. Hasilnya, tercipta vaksin AstraZeneca, salah satu yang paling banyak dipakai warga dunia saat ini. Ia juga berbaik hati dengan merelakan paten yang merupakan haknya, untuk dibagikan sehingga vaksin bisa diproduksi dengan harga jauh lebih murah.
"Semoga boneka Barbie versi saya dapat menunjukkan pada anak-anak tentang karir yang selama ini mungkin tak mereka sadari, seperti menjadi seorang ahli vaksin," ujarnya, dikutip dari BBC.
2. Kirby White
Seorang dokter di Australia yang menciptakan Gowns for Doctors, pakaian bedah yang dapat dicuci dan dikenakan kembali oleh nakes selama pandemi. Ia terinspirasi menciptakannya setelah kliniknya mengalami kekurangan APD hanya tiga pekan setelah pandemi merebak di Australia. Barbie Kirby White memiliki penampilan nyaris serupa dengannya, berambut pirang dan mengenakan gaun yang menjadi terobosan di dunia kesehatan itu.
3. Amy O'Sullivan
Ia merupakan perawat emergency room yang merawat pasien Covid-19 pertama di Rumah Sakit Wycoff di Brooklyn, New York. Atas jasanya, ia masuk dalam 100 Most Influential People 2020 versi Majalan Time. Amy juga tampil di cover majalah tersebut dengan seragam medis yang biasa dipakainya saat merawat pasien di rumah sakit.
Penampilan Amy P’Sullivan sedikit tidak biasa dengan rambut yang nyaris sepenuhnya memutih, tangan penuh tato dan kaus kaki warna-warni yang selalu dipakainya bekerja, hal yang ditampilkan persis di boneka Barbie versi dirinya.
“Ini, menurut saya, menunjukkan kepada anak-anak bahwa tidak apa-apa untuk menjadi berbeda. Ini mendorong mereka untuk menjadi diri mereka sendiri," ujarnya dikutip dari Time.
4. Audrey Cruz
Dokter yang berada di garis depan penanganan pandemi di Las Vegas ini bersama sejumlah dokter Asia-Amerika lainnya, aktif dalam berbagai gerakan termasuk membagikan pesan positif lewat media sosialnya.
5. Chika Stacy Oriuwa
Seorang residen psikiatri asal Kanada ini bertugas di Universitas Toronto. Sosoknya dipilihkan karena gigih berjuang dalam memerangi sistem rasisme dalam penanganan kesehatan. Ia kerap membagikan berbagai informasi penting lewat akun Twitternya. Bukan hanya soal kesehatan namun juga tentang pemberdayaan wanita, kesetaraan dan berbagai isu ketiadakadilan lainnya. Wanita ini juga aktif sebagai akademisi, penulis, public speaker dan secara rutin membagikan ilmunya lewat kanal YouTube miliknya.
6. Jaqueline Goes de Jesus
Jaqueline memimpin pengurutan genom varian Covid-19 di Brasil, yang tentu membantu memerangi penyebaran virus ini. Wanita berusia 30 tahun ini memiliki keahlian di bidang patologi, bioteknologi dan biomedika. Kiprahnya membuatnya bekerja di berbagai negara termasuk Inggris, Italia, Prancis dan Irlandia.