Tarif GBT Naik Tajam, Bonek Dorong Persebaya Lobi Pemkot
Bonek Mania dengan tegas menolak apabila Persebaya Surabaya harus pindah kandang ke luar Kota Surabaya sesuai wacanan yang disampaikan menajamen Persebaya merespon rencana kenaikan tarif sewa Stadion Gelora Bung Tomo untuk satu pertandingan senilai Rp444 jutan
"Kalau pindah tentu kami keberatan karena tak mungkin, namanya saja Persebaya Surabaya masa mau ganti Persebaya Sidoarjo kan tidak," kata Husain Ghozali salah satu koordinator suporter tribun Greennord27 kepada Ngopibareng.id, Rabu 21 April 2021.
Termasuk dengan wacana kedua untuk menaikkan harga tiket pertandingan. Menurutnya, jika naiknya wajar tidak memberatkan masih bisa diterima. Namun jika kenaikannya sangat tinggi akan memberatkan karena tak sedikit Bonek yang terdampak ekonomi karena pandemi virus corona atau Covid-19.
Menurutnya, Persebaya harus melakukan komunikasi yang lebih intens dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya agar mendapat harga yang lebih bersahabat. Apalagi, Persebaya membawa nama Surabaya apabila berprestasi. "Ini masih Raperda artinya masih ada harapan dikomunikasikan lagi. Rancangan ini masih dinamis tergantung Persebaya punya inisiatif melobi pemkot atau tidak," katanya.
Menurutnya, Bonek ingin Persebaya tidak melepas bagian dari Surabaya. "Saya harap baik pemkot maupun Persebaya sama-sama memajukan Surabaya, jadi jangan mengedepankan ego masing-masing," ujarnya.
Melihat semangat Walikota Surabaya Eri Cahyadi pada saat bertemu dengan Manajemen Persebaya dan suporter beberapa waktu lalu ia, optimis bisa tercapai hal yang diinginkan.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Manajemen Persebaya mengeluh dengan rencana kenaikan anggaran sewa Stadion Gelora Bung Tomo yang mencapai 1.000 persen dari tarif sebelumnya.
Berdasar informasi yang diterima, angka sewa Stadion GBT untuk sekali pertandingan atau per hari sekarang Rp444 Juta atau naik signifikan dari tarif sebelumnya Rp30 juta per hari. "Prinsipnya Persebaya masih keberatan dengan angka yang disodorkan (Pemerintah Kota Surabaya) Rp22 juta per jam dan Rp444 juta per hari," kata Sekretaris Tim Persebaya, Ram Surahman, Senin 19 April 2021.
Angka tersebut dinilai sangat memberatkan tim Persebaya yang kini sudah terdampak adanya pandemi virus corona atau Covid-19 yang memaksa pengiklan mengurangi atau bahkan melepaskan diri. Belum lagi, tim yang harus membayar segala kebutuhan tim mulai dari gaji dan operasional lainnya. "Maka kalau angka itu digedok pasti akan memberatkan karena cost kami lebih banyak," imbuh Ram.
Karena itu, mantan wartawan koran lokal Surabaya itu menyampaikan, manajemen akan mulai berhitung antara kemampuan keuangan Persebaya dengan harga sewa stadion.
Konsekuensinya, apabila manajemen menerima angka sewa tersebut maka panitia pelaksana tentu akan menaikkan harga tiket suporter yang juga akan naik berlipat-lipat, yang pasti berdampak pada suporter. "Atau lebih rasional lagi kita akan mencari stadion lain," katanya.