Bonek Diminta Kawal Proses Banding Sanksi Persebaya
Sekretaris Persebaya, Ram Surahman meminta para suporter Persebaya, Bonek Mania, turut mengawal proses banding sanksi Komisi Disiplin (Komdis) yang diterima tim Bajul Ijo.
Sanksi yang diterima Persebaya, yakni bermain tanpa penonton hingga akhir musim kompetisi Liga 1 2019. Sekaligus denda uang tunai senilai Rp200 juta.
"Saya harap Bonek ikut mengawal proses banding yang dilakukan pihak Persebaya, untuk keringanan sanksi dari Komdis PSSI," kata Ram Surahman, Kamis 7 November 2019.
Persebaya sebetulnya sudah mengirimkan banding ke Komdis PSSI sejak Selasa 5 November lalu. Namun hingga kini statusnya masih proses pembahasan di Komdis PSSI.
"Sekarang banding kami masih proses. Untuk kelancaran itu, saya berharap Bonek kalau memang cinta Persebaya, ayo kawal bersama-sama proses banding ini," sambung dia.
Ram Surahman juga berharap, semua elemen Bonek bisa ikut mengawal sebagai bentuk kecintaan dan kepedulian pada Persebaya. Karena sanksi ini diterima Bajul Ijo juga dari kesalahan bersama.
"Mau suporter arus bawah atau arus atas, pokoknya semua yang merasa cinta dan peduli Persebaya, ini saatnya membuktikan," ujar dia.
Setelah kerusuhan pada laga Persebaya versus PSS Sleman, beberapa waktu lalu, Ram Surahman meminta jangan lagi ada tindakan yang dapat merugikan Persebaya maupun Bonek.
"Ya semoga kejadian kemarin itu jadi yang terakhir. Kalau memamg cinta Persebaya, jangan buat tim ini rugi," ujarnya.
Bukan hanya Persebaya Surabaya, ada lima klub lain yang berkompetisi di Liga 1 yang juga disanksi. Antara lain Persib Bandung, Persija Jakarta, Badak Lampung FC, Kalteng Putra, dan PSM Makassar.
Persija Jakarta didenda karena insiden di laga PSS Sleman vs Persija Jakarta. Laga tersebut digelar tanggal 24 Oktober 2019.
Di laga tersebut pendukung Persija Jakarta, Jakmania menyalakan smoke bom dan flare.
Ini merupakan kesalahan pengulangan. Komdis PSSI kemudian menjatuhkan denda Rp 150 juta.
Persib Bandung kena hukuman setelah laga Persija Jakarta di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada 28 Oktober lalu.
"Bernyanyi dengan kalimat tidak patut, penyalaan flare dan smoke bomb (pengulangan)." tulis laman resmi PSSI. Persib Bandung pun dikenai denda Rp 150 juta.
Badak Lampung FC dihukum karena ulah suporter yang terbukti melakukan pelemparan botol air mineral dan menyalakan flare saat menjamu Persipura dalam laga lanjutan Liga 1 2019, pada 28 Oktober lalu.
Diketahui saat pertandingan melawan Persipura, Badak Lampung FC menelan kekalahan 0-1. Tiba-tiba terlihat pada tribun selatan, sejumlah oknum suporter menyalakan flare dan melemparkannya ke dalam lapangan.
Beberapa saat kemudian pelemparan botol ke dalam lapangan juga dilakukan sejumlah oknum suporter di tribun utara. Mereka bahkan turun ke dalam lapangan dan membuat pertandingan di babak kedua dihentikan sementara.
Atas ulah suporter tersebut tim 'Laskar Saburai' ini didenda Rp100 juta. "Jenis pelanggaran: penyalaan flare dan pelemparan botol (pengulangan)," sebagaimana ditulis PSSI sesuai sidang Komdis.