Bombardir Israel di Gaza Palestina, PBB Dorong Buka Akses Bantuan
Perang Israel dan Hamas dari Palestina diikuti aksi blokade total Gaza, oleh Israel. Mesir sendiri menolak permohonan koridor pengungsian dibuka. Sedangkan PBB mendesak agar semua pihak termasuk Mesir membuka akses untuk bantuan kemanusiaan.
Penduduk Gaza mengalami blokade total dari air, listrik, juga bantuan kemanusiaan sejak Israel mendeklarasikan perang, membalas serangan roket Hamas, Sabtu 7 Oktober 2023. Penduduk Gaza sekitar 2,3 juta jiwa pun terjebak, tak bisa keluar serta kekurangan pasokan makanan dan minuman.
Gaza sendiri dikelilingi oleh perbatasan dengan Israel dan Laut Mediterania, serta Mesir di Selatan.
Namun Mesir menolak usulan koridor kemanusiaan bagi pengungsi Palestina. Mesir menolak membuka perbatasan dengan Gaza. Tujuannya untuk memberikan hak bagi Palestina, mempertahankan hak berada di atas tanah airnya, dikutip dari Al Jazeera. Di sisi lain, Mesir juga khawatir, serangan di Gaza akan mendorong arus pengungsi dari Gaza ke wilayahnya. Sementara, Israel menolak perjanjian pemberian jaminan hak bagi pengungsi Palestina jika kembali.
Desakan PBB
PBB sendiri kini mendesak adanya akses bagi bantuan kemanusiaan untuk penduduk di Gaza. "PBB menyerukan semua pihak dan pihak-pihak terkait agar memberi akses kepada kami untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan warga sipil Palestina di Jalur Gaza," kata juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) Jens Laerke kepada Anadolu, dikutip dari Antara, Jumat 13 Oktober 2023.
Israel sendiri sebelumnya telah membombardir perbatasan antara Gaza dan Mesir, Raffah, pada Selasa lalu. Sejak itu, satu-satunya akses keluar dan masuk dari Gaza itu, ditutup hingga saat ini.
Advertisement