Bom Sekolah di Ukraina Dubes Rusia di Polandia Dilempar Cat Merah
Warga sipil dan infrastruktur sipil semestinya diselamatkan pada saat perang. Sayangnya, Rusia justru melakukan pelanggaran di Ukraina dengan membom sekolah dan fasilitas kemanusiaan lainnya.
Sekjen PBB Antonio Guterres menegaskan kembali bahwa warga sipil dan infrastruktur sipil harus selalu diselamatkan pada saat perang. Dia juga mencatat bahwa serangan itu menjadi pengingat lain bahwa dalam perang ini, seperti dalam banyak konflik lainnya, warga sipil yang paling dirugikan.
Sementara itu, pengunjuk rasa anti-perang di Polandia melemparkan cat merah ke Duta Besar Rusia, Sergey Andreev, mencegahnya memberi penghormatan di pemakaman Warsawa kepada Tentara Merah yang tewas dalam Perang Dunia II.
“Di Warsawa, dalam peletakan karangan bunga di pemakaman tentara Soviet, serangan dilakukan terhadap duta besar Rusia untuk Polandia, Sergei Andreev, dan diplomat Rusia yang menemaninya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova di Telegram dan dirilis dw.com, dikutip Selasa 10 Mei 2022.
Zakharova menyalahkan serangan itu pada “neo-Nazisme,” mengulangi klaim Rusia bahwa mereka berjuang untuk “mendenazifikasi” Ukraina.
Foto-foto yang dirilis oleh media Rusia menunjukkan Andreev dengan cat merah berceceran di wajahnya saat dia dikelilingi oleh para pengunjuk rasa yang mengerumuninya sambil bernyanyi. Beberapa di antaranya memegang bendera Ukraina.
Rusia Bom Sekolah di Ukraina
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres “terkejut” dengan pemboman sebuah sekolah di Ukraina timur yang menewaskan 60 orang dan menyerukan warga sipil untuk diselamatkan, kata juru bicaranya, Minggu 8 Mei 2022.
“Sekretaris Jenderal terkejut dengan serangan yang dilaporkan pada 7 Mei yang menghantam sebuah sekolah di Bilohorivka, Ukraina, tempat warga berlindung dari pertempuran yang sedang berlangsung,” kata juru bicara Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan dikutip dw.com.
Guterres menegaskan kembali bahwa warga sipil dan infrastruktur sipil harus selalu diselamatkan pada saat perang.
Dia juga mencatat bahwa serangan itu menjadi pengingat lain bahwa dalam perang ini, seperti dalam banyak konflik lainnya, warga sipil yang paling dirugikan.