Bom Meledak di Kota Jeddah, WNI Aman
Ledakan bom mengguncang Kota Jeddah di Arab Saudi, Rabu kemarin siang. Bom meledak pukul 12.30 waktu setempat (16.30 WIB), di pemakaman khusus orang asing di dekat pusat pertokoan lama Kota Jeddah, Al Balad.
Polisi Saudi melakukan pengejaran terhadap pelaku, setelah ledakan bom yang diperkirakan menargetkan diplomat asing yang menghadiri upacara peringatan perang di pusat Kota Jeddah itu.
Sedikitnya dua orang terluka ketika bom meledak, saat konsul Prancis menyampaikan pidato di pemakaman khusus orang asing yang bernama Khawajat, pada acara memperingati Hari Gencatan Senjata tahunan, yang menandai berakhirnya Perang Dunia Pertama.
“Di akhir pidato kami mendengar ledakan. Awalnya kami tidak begitu memahaminya, tetapi kami kemudian menyadari bahwa kami adalah targetnya, "kata saksi mata Nadia Chaaya kepada televisi Prancis, seperti dikutip Arab News. Kami panik dan khawatir akan ada ledakan kedua, katanya.
Seorang petugas polisi Saudi dan seorang polisi Yunani yang tinggal di Jeddah menderita luka ringan akibat ledakan itu. Pasukan keamanan Saudi segera menutup tempat kejadian dan memblokir jalan menuju ke pemakaman di selatan pusat kota saat penyelidikan dimulai.
"Upacara tahunan memperingati berakhirnya Perang Dunia I di pemakaman non-Muslim di Jeddah, dihadiri oleh beberapa konsulat, termasuk dari Prancis, menjadi sasaran serangan IED atau alat peledak buatan tangan pagi ini, yang melukai beberapa orang," kata kementerian luar negeri Prancis.
"Kedutaan besar yang terlibat dalam upacara peringatan itu mengutuk serangan pengecut ini, yang sama sekali tidak bisa dibenarkan," tambah kementerian itu.
Kedutaan Prancis di Riyadh mendesak warganya di Arab Saudi untuk melakukan "kewaspadaan yang ekstrim" sejak seorang penjaga keamanan di konsulat Jeddah ditikam pada 29 Oktober, pada hari yang sama seorang pria bersenjatakan pisau membunuh tiga orang di sebuah gereja di Nice di selatan. Prancis.
Kedutaan Besar Prancis, Yunani, Italia, Inggris, dan AS, yang terkait dengan upacara hari Rabu, mengutuk serangan "pengecut" dan tidak dapat dibenarkan.
Mereka juga berterima kasih kepada "penanggap pertama Saudi yang berani yang membantu mereka di tempat kejadian" dan menjanjikan dukungan mereka kepada "otoritas Saudi saat mereka menyelidiki serangan ini dan menuntut pelakunya."
Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Liga Muslim Dunia (MWL) dan Parlemen Arab juga mengutuk serangan itu.
Konsulat Prancis di UEA mengeluarkan pernyataan pada hari Rabu yang mengonfirmasi beberapa orang terluka dalam insiden itu. “Sekali lagi, Prancis menjadi sasaran serangan pada peringatan 11 November yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal Prancis, di Jeddah, Arab Saudi. Serangan ini menyebabkan beberapa orang terluka, ”katanya.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah menyatakan hingga saat ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam ledakan di sebuah pemakaman non-Muslim di kawasan Al Balad, Jeddah, Arab Saudi.
"Pada tanggal 11 November 2020, telah terjadi ledakan sekitar pukul 12.30 waktu Arab Saudi di sebuah pemakaman Non-Muslim di kawasan Al Balad, Jeddah. Hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam kejadian tersebut," demikian bunyi pernyataan KJRI Jeddah, Kamis.
KJRI Jeddah mengimbau seluruh WNI di wilayah kerja KJRI Jeddah untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan terutama di tempat umum dan kerumunan massa seperti pusat perbelanjaan dan pasar. (nis)
Advertisement