Bom Gereja Makassar, Puan Maharani: Usut hingga Akarnya
Ketua DPR RI Puan Maharani mengutuk pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus atau Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu, 28 Maret 2021. Puan Maharani meminta agar kepolisian bisa mengusut tuntas kasus tersebut hingga ke akarnya.
"Kami meminta aparat kepolisian mengusut tuntas aksi teror ini hingga ke akar-akar jaringannya," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Minggu 28 Maret 2021.
Puan menyayangkan adanya peristiwa bom bunuh diri tersebut. Mengingat saat ini Indonesia masih berusaha keluar dari pandemi Covid-19. "Di tengah upaya penanggulangan pandemi masih saja ada pihak yang melakukan aksi teror. Bukti kelompok teroris masih ada dan tidak kenal waktu," tegas Puan Maharani.
Dia pun mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dan tetap menjaga kerukunan antar umat beragama. "Saya mengimbau umat beragama tetap tenang, jaga kerukunan, jangan terpengaruh provokasi teroris," ungkap Puan Maharani.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel) Inspektur Jenderal Merdisyam mengatakan, jumlah korban akibat ledakan bom di pintu gerbang Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus atau Gereja Katedral Makassar menjadi 20 orang.
"Sampai saat ini jumlahnya, di RS Bhayangkara tujuh orang, RS Siloam empat orang. Dari total dengan data luka ringan sudah pulang, sebanyak 20 orang. Ini perkembangan terakhir," ujar Kapolda Sulsel, saat mengunjungi korban di RS Stella Maris, Makassar.
Merdisyam menyampaikan, dari informasi yang dihimpun ada korban mengalami luka berat, sedang dan ringan. Namun, bagi korban yang mengalami luka ringan diberikan rawat jalan.
"Ada yang luka berat, luka ringan, dan sedang. Luka ringan sudah diberikan pengobatan, ada rawat jalan, bisa pulang. Kalau masih dianggap luka berat, seperti luka bakar, kami rawat intensif di RS Bhayangkara," ucapnya.
Mengenai penanganan seluruh korban, Merdisyam menyatakan korban yang memerlukan perawatan intensif akan dirawat di RS Bhayangkara dalam hal penanganan lanjutan. "Kami pusatkan penanganan korban di RS Bayangkara. Penanganan terpadu ini agar bisa kami kontrol. Untuk pengawasan yang sama kami bawa ke RS Bhayangkara," kata Kapolda kepada wartawan.
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan negara menjamin seluruh biaya pengobatan para korban bom Gereja Katedral Makassar. "Untuk para korban, kita mendoakan agar segera diberi kesembuhan dan negara menjamin biaya pengobatan dan perawatan para korban," ujar Jokowi dikutip dari video Youtube Sekretariat Presiden.