Bom di Sri Langka, Gusdurian Ajak Warga Indonesia Jaga Toleransi
Jaringan Gusdurian Indonesia mengutuk keras aksi terorisme dengan meledakan bom diri terhadap sejumlah gereja dan hotel di Sri Langka saat peringatan hari Paskah 2019.
Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid melalui rilisnya, Kamis, 26 April 2019 mengatakan tindakan terorisme ini menambah daftar kasus di mana sebagian orang gagal memahami indahnya keberagaman. Kejadian tersebut sekaligus menunjukkan betapa ideologi kebencian memiliki daya rusak bagi kehidupan manusia.
"Sayangnya, penggunaan kebencian untuk menyikapi perbedaan cenderung meningkat. Salah satu indikatornya adalah semakin masifnya penggunaan politik identitas primordial di berbagai belahan dunia, terutama terkait dengan politik kekuasaan," katanya.
Alissa menambahkan, politik identitas membuat orang tidak lagi melihat perbedaan sebagai jalan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, tetapi melihat yang berbeda sebagai pihak yang salah dan perlu dimusnahkan.
"Perbuatan teror hingga menghilangkan nyawa merupakan bukti bahwa para pelaku tidak lagi mengindahkan nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan dalam memandang kehidupan keberagaman," katanya.
Menyedihkan, kata Alissa, peristiwa tersebut terjadi tepat ketika jutaan umat manusia melakukan doa untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus yang semestinya diselimuti kedamaian.
"Untuk itu umat manusia dan tokoh agama perlu menyerukan semangat toleransi agar ideologi kebencian tidak menular. Bagaimana pun keberagaman adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang mesti dirawat dan dirayakan," katanya.
Menyikapi peristiwa tersebut, Jaringan Gusdurian Indonesia menyatakan:
1. Menyampaikan duka cita yang mendalam bagi seluruh warga Sri Lanka, terutama kepada keluarga korban yang ditinggalkan akibat peristiwa memilukan ini
2. Mengutuk keras aksi terorisme beserta ideologi kebencian yang diperjuangkan olehnya. Aksi tersebut adalah kejahatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan.
3. Mendukung langkah-langkah pemerintah Indonesia untuk memberikan berbagai bentuk bantuan terhadap pemerintah Sri Lanka, baik saat pemulihan hingga langkah pencegahan terkait terorisme di masa mendatang
4. Menyerukan kepada seluruh warga dunia terutama warga Indonesia untuk senantiasa menjaga toleransi dan perdamaian serta menolak segala bentuk provokasi yang menjurus pada peminggiran atau diskriminasi terhadap identitas tertentu.
5. Mengajak segenap masyarakat Indonesia untuk bersikap empatik dengan tidak menyebarkan kabar bohong menyangkut peristiwa yang terjadi di Sri Lanka dan wilayah lain di dunia.
Advertisement