Bom Bunuh Diri, Begini Kronologis Ledakan di Gereja Makassar
Kapolda Sulawesi Selatan Irjenpol Merdisyam memastikan jika ledakan di Gereja Katedral Makassar berasal dari bom bunuh diri. Pelaku menjadi satu-satunya korban dalam ledakan berjenis high explosive tersebut.
"Terjadi ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral," kata Merdisyam dalam siaran pers yang disiarkan di televisi swasta. Diduga, pelaku bom bunuh diri tewas dan polisi sedang mengidentifikasi potongan tubuh pelaku, untuk mengetahui identitas pelaku.
Merdisyam menjelaskan, kejadian tersebut bermula setelah ibadah Misa Minggu Palma gelombang kedua usai dilakukan. Pihak gereja sengaja membagi ibadah misa menjadi beberapa gelombang, untuk mengurangi kerumunan di dalam gereja.
"Tepat jam 10, misa selesai. Di jalan ada satu motor yang masuk ke dalan parkiran. Sempat ditahan oleh petugas gereja, saat itulah terjadi ledakan yang mengakibatkan pelaku tewas," katanya.
Polisi menduga, pelaku belum sempat turun dari motor ketika bom meledak.
Ledakan juga menyebabkan sembilan petugas gereja dan lima jemaah terluka. Sedikit kerusakan pada bagian depan gereja juga ditemukan, akibat bom yang disebut memiliki daya ledak tinggi atau high explosive itu.
Seluruh korban terluka kini sedang dirawat di sejumlah rumah sakit terdekat. Polisi juga masih melanjutkan olah tkp di lokasi kejadian.
Diketahui, bom meledak di depan Gereja Katedral pada pukul 10:28 WIT. Saat itu, gereja sedang melangsungkan rangkaian ibadah Paskah yaitu Misa Minggu Palma.
Advertisement