Bolo Ngopi Band Yakin Pop Jawa Tetap Ngetrend 5 Tahun ke Depan
Pandemi memang membuat dunia hiburan seolah mati suri. Tak ada panggung, tak kerumuman penonton. Namun kondisi yang seperti itu tak membuat sekumpulan musisi ini menjadi malas untuk tetap produktif. Buktinya lima orang pria yang tinggal di Kediri ini berhimpun dalam sebuah grup musik yang kemudian dinamakan Bolo Ngopi Band. Mereka sepakat untuk membentuk grup musik sekitar setahun yang lalu.
Bolo Ngopi Band meski dipunggawai oleh anak-anak muda. Anggotanya ada lima orang pria. Tiga dia antaranya bahkan masih berstatus sebagai pelajar SMA.
Namun, meski dipunggawai oleh lima orang anak muda, pilihan genre musiknya berbeda. Mereka malah mengusung pop Jawa, satu genre yang jarang diminati oleh grup-grup musik anak muda saat ini. Maklum saja, salah satu pentolan dari Bolo Ngopi Band ini adalah keponakan dari legenda campur sari Didi kempot.
Namun, selain ada bau-bau darah keturunan dari Didi Kempot di salah satu personelnya, Bolo Ngopi Band punya alasan sendiri mengapa memilih mengusung genre pop Jawa.
"Musik pop Jawa baru beberapa band saja yang mengusung. Jumlahnya masih sedikit, jadi pangsa pasarnya cukup luas. Saya rasa masih akan ngetrend mungkin sampai lima tahun ke depan," kata Glend Trias salah satu pentolan Bolo Ngopi Band yang juga keponakan Didi Kempot ini.
Kata Glend yang bertindak sebagai vokal, meski baru terbentuk setahun yang lalu, namun Bolo Ngopi Band ternyata sudah sempat rekaman. Mereka sudah punya dua single yang sudah disiapkan untuk tour di Jawa Timur. Salah satunya bahkan segera dirilis dalam waktu dekat. Judulnya yaitu Menang Bondo.
"Nantinya banyak single hits. Cuma yang sudah kami persiapkan dengan cukup matang ada dua. Semua aransemen yang buat Mas Reza, sebagai pencipta lagu sekaligus arranger," kata Glend
Rencananya, beberapa Kota di Jawa Timur yang akan dikunjungi. Misalnya Blitar, Kediri, Surabaya, Malang, Tulunganggung. Tour ke beberapa kota ini bukan untuk manggung tapi sebatas mempromosikan single lagu ke beberapa stasiun radio. Promosi juga dilakukan dengan membuat platform digital dan lewat media sosial. Maklum, situasinya masih PPKM, jadi masih belum bisa berbuat banyak.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) memang sangat dirasakan dampaknya oleh grup musik ini. Beberapa kali job untuk manggung, terpaksa harus dibatalkan.
Namun meski PPKM sangat terasa dampaknya bagi grup musiknya, Glend Trias masih mencoba berlapang dada dengan mengambil hikmahnya. Masa PPKM seperti sekarang yang bikin sepi tanggapan justru dianggap malah membuat musisi makin produktif dalam menciptakan lagu.
"Saya rasa di masa pandemi, lebih banyak musisi berlomba buat karya. Karena memang nggak ada panggung untuk main. Di rumah bikin lagi akhirnya banyak bikin lagu sekarang, lebih berkreativitas," kata pria yang pernah menjadi backing vocal untuk Didi Kempot.