Bolehkah Sapi Terjangkit LSD untuk Kurban, Ini Fatwa MUI
Menjelang Idul Adha, kurang dari tiga pekan, sejumlah ternak di dua kecamatan di Probolinggo terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD). Soal boleh tidaknya berkurban dengan ternak yang terjangkit LSD, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo merujuk pada fatwa MUI Pusat.
"Fatwa MUI Pusat terkait hewan ternak yang terjangkit LSD, ada dua kategori. Kalau gejala klinisnya ringan, MUI Pusat masih membolehkan untuk hewan kurban. Kalau penyakitnya sudah berat, tidak boleh dijadikan hewan kurban,” kata Sekretaris MUI Kabupaten Probolinggo, H. Yasin, Minggu 11 Juni 2023 sore.
Gejala klinis ringan, belum menyebabkan benjolan dan tidak menimbulkan kerusakan pada daging ternak. “Kalau sudah gejala klinis berat, yang ditandai dengan kerusakan pada permukaan daging, tidak boleh untuk hewan kurban,” ujarnya.
Yasin menambahkan, tanda yang muncul pada gejala klinis berat pada sapi dan kerbau, yakni benjolan pada tubuh hewan mencapai 50 persen atau lebih. Bahkan sudah ada benjolan pecah, menjadi koreng dan terbentuk jaringan parut.
“Dalam syariat Islam memang dianjurkan untuk berkurban dengan hewan yang sehat selain sudah cukup umur dan tidak cacat,” katanya.
Seperti diketahui LSD juga menyerang sedikitnya tujuh sapi di Kabupaten Probolinggo. Terkait serangan LSD, Kepada Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Disperta setempat, drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan, belum bisa memutuskan apakah hewan ternak yang terjangkit LSD bisa untuk kurban.
“Kami menunggu fatwa dari MUI, boleh tidaknya hewan terjangkit LSD untuk kurban,” kata Niko, panggilan akrab drh. Nikolas Nuryulianto. Yang jelas, dari segi kesehatan, hewan ternak terjangkit LSD (apalagi yang sudah berat), dagingnya kurang layak dikonsumsi.
Tidak hanya di Kabupaten Probolinggo, di Kota Probolinggo puluhan ternak (sapi) juga terpapar LSD sejak awal Mei 2023. Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo melaporkan, hingga akhir Mei lalu, sedikitnya 24 sapi di Kota Probolinggo terpapar LSD.
Karena mendekati momen Idul Adha, DPKPP pun mengawasi distribusi sapi terutama melalui Pasar Hewan Wonoasih. Sapi-sapi yang keluar-masuk pasar di belahan selatan Kota Probolinggo itu diperiksa kesehatannya.
“Selain menggencarkan vaksinasi LSD, kami juga mengawasi sapi-sapi yang keluar-masuk Pasar Hewan Wonoasih. Sapi yang diketahui terjangkit LSD harus diisolasi,” kata Kepala DPKPP, Aries Santoso.
Advertisement