Bola Kemarin, Pesta Timnas U-22 hingga Konvoi Persik Mania
Beragam peristiwa dari dunia olahraga menghiasi pemberitaan ngopibareng.id sepanjang Selasa 26 November 2019 kemarin. Dua di antaranya adalah kemenangan Timnas U-22 dan konvoi suporter Persik Mania.
Timnas Indonesia U-22 berhasil memetik hasil maksimal di laga perdana Grup B SEA Games 2019 Filipina, Selasa 26 November 2019 di Stadion Rizal Memorial, Filipina. Tim besutan Indra Sjafri itu menang dengan skor 2-0 atas salah satu lawan terberat di grup ini.
Dua gol Tim Garuda Muda dicetak oleh Egy Maulana Vikri di menit ke-3 dan Osvaldo Haay di menit ke-87. Kemenangan ini menjadi yang kedua dalam 10 tahun terakhir pertemuan kedua tim di pentas SEA Games.
Kemenangan terakhir Indonesia di ajang multicabor terbesar di Asia Tenggara ini terjadi pada 2011 di Jakarta. Kala itu, Timnas besutan Rahmad Darmawan menang dengan skor 3-1.
Jalannya pertandingan
Timnas Indonesia U-22 langsung tampil menyerang di awal laga. Hasilnya, tim besutan Indra Sjafri yang mampu mencuri gol cepat lewat Egy Maulana Vikri ketiga laga baru berjalan tiga menit.
Diawali umpan silang Asnawi Mangkualam dari sisi kiri pertahanan Thailand, kemelut terjadi di depan gawang Thailand yang dikawal Nont Mauangngam. Bola sempat ditepis Nont, sebelum disambar dengan cepat oleh Egy dan gol. Skor 1-0 untuk Timnas Indonesia U-22.
Tertinggal 0-1, Thailand seakan tersentak. Mereka pun mencoba bangkit untuk mencari gol balasan. Namun Indonesia tak tinggal diam. Melalui serangan-serangan cepat dari kedua sisi sayapnya, baik lewat tusukan-tusukan Saddil Ramdani di sisi kanan pertahanan lawan maupun Asnawi di kiri, Timnas beberapa kali memberi ancaman bagi gawang Thailand. Namun sampai babak pertama usai, skor 1-0 untuk Indonesia bertahan.
Di babak kedua, Thailand bermain lebih dominan. Memanfaatkan lebar lapangan, mereka mengurung pertahanan Indonesia. Hampir semua pemain Merah Putih turun ke belakang untuk menutup setiap jengkal zona mereka.
Kendati begitu, beberapa kesempatan emas didapatkan Thailand, namun upaya mereka kerap gagal berkat penampilan apik para pemain bertahan Indonesia yang tampil disiplin menutup pergerakan lawan maupun memotong umpan para pemain lawan.
Terlalu asyik menyerang, Timnas ada celah mengangah di pertahanan Thailand. Diawali aksi Osvaldo Haay mencuri bola dari pemain Thailand, ia mengirim umpan ke Saddil Ramdani di sisi kiri. Saddil dengan cepat membawa bola masuk ke kotak penalti Thailand.
Para pemain Thailand yang terlambat turun membuat situasi menguntungkan bagi Indonesia. Sebab, satu pemain pemain bertahan Tim Negeri Gajah Putih harus menghadapi empat pemain Indonesia. Alhasil, Saddil berhasil mengirim umpan silang ke Osvaldo yang tak terkawal.
Nont Muangngam sempat menutup ruang tembak Osvaldo, namun pemain Persebaya itu dengan cerdik mengarahkan ke sudut sempit dan gol. Skor berubah menjadi 2-0 untuk Indonesia. Skor ini bertahan hingga laga bubar.
Dengan kemenangan ini, Indonesia menempati posisi kedua di bawah Vietnam yang bertengger di puncak klasemen setelah menghajar Brunei Darussalam dengan skor 6-0.
Indonesia kini menyisakan satu lawan berat di Grup B ini, yakni Vietnam. Di atas kertas, jika bisa meraih kemenangan atas Vietnam, Indonesia besar kemungkinan lolos ke fase berikutnya. Target juara SEA Games pun semakin terbuka.
Konvoi Persik Mania
Ribuan suporter Persik Mania menyambut kedatangan rombongan bus pemain dan official Persik, Rabu 26 November 2019, petang.
Para suporter menggelar konvoi mengelilingi Kota Kediri. Konvoi iring iringan berakhir tiba di Mess Persik Kediri Jalan PK Bangsa Kota Kediri.
Begitu turun dari bus, rombongan pemain ini langsung disambut ribuan suporter. Mereka meneriakkan yel yel penyemangat kepada para pemain yang berhasil mengantarkan Persik menjadi juara Liga 2, sekaligus promosi ke Liga 1 musim depan.
Manager Persik Kediri, Beny Kurniawan mengatakan, bangga dengan perjuangan para pemain yang berhasil mengantarkan Persik Kediri berprestasi.
Menurutnya sebagian pemain yang ada saat ini adalah pemain musim lalu yang ikut berkontribusi membawa Persik Kediri juara Liga Indonesia III.
"Mereka mempunyai semangat luar biasa. Mereka ini adalah pemain yang ikut mengantarkan Persik juara Liga 3. Ada sekitar 50 persen pemain dan sebagian besar pemain muda. Pencapaian juara Liga 3, Liga 2 hingga promosi ke Liga 1 adalah sesuatu yang luar biasa," katanya.
Para pemain dan oficial selain disambut para suporter, mereka juga disambut anggota keluarganya.
Begitu sampai di Mess Persik, CEO Subiyantoro, Manager Beny Kurniawan, pemain terbaik Liga 2 Taufik dan Pelatih Budiarjo Thalib diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan di hadapan para suporter dan anggota keluarga.
CEO Persik, Subiyantoro mengatakan Persik bukanlah tim lemah yang dianggap sepele.
"Tim ini dari awal dianggap remeh dan dipandang sebelah mata. Akhirnya pemain bisa membuktikan, meski pun ada beberapa pertandingan kita kerap dirugikan," ujarnya.