Bojonegoro Siaga (Merah) Banjir
Air Sungai Bengawan Solo masuk di posisi siaga merah (siaga banjir), terhitung pada pukul 22.00 WIB, Jumat 17 Februari 2023. Warga yang tinggal di hulu sungai terpanjang di Pulau Jawa ini diminta untuk waspada banjir.
Menyusul kiriman air dari dibukanya pintu air Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dalam dua hari ini.
Data di papan duga dari Perum Jasa Tirta Divisi Jasa Asa III Bengawan Solo yang disebarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, pada pukul 17.00 WIB, tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo mencapai 13.94 phielschaal. Sedangkan pada pukul 18.00 WIB, tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo mencapai 13.96 phielschaal.
Kemudian pada pukul 19.00 WIB tinggi muka air mencapai 13.97 phielschaal dan pada pukul 20.00 tinggi muka air mencapai 13.98 phielschal siaga kuning mendekati siaga merah. Lalu pada pukul 21.00 tinggi muka air mencapai 14.00 phielschal masuk siaga merah, dengan trend naik. Sedangkan pada pukul 22.00 WIB, tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo mencapai 14.01 phielschaal dengan trend naik. Pasalnya permukaan air Sungai Bengawan Solo dari Jumat siang hingga malam, terjadi kenaikan cepat.
Dengan status siaga merah, banjir telah menggenangi beberapa kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Seperti Kecamatan Kota, Kecamatan Kanor dan sebagaian Kecamatan Dander. Banjir juga menyasar di beberapa desa di Kecamatan Soko dan Parengan, Kabupaten Tuban. Sementara di Lamongan ada 20 desa yang berada di 5 kecamatan sudah terendam banjir.
Daerah yang rawan banjir di Bojonegoro, seperti di beberapa kelurahan/desa di Kecamatan Kota Bojonegoro. Seperti Kelurahan Ledok Kulon, Kelurahan Ledok Wetan, Kelurahan Jetak, dan Kelurahan Mulyogung. Kemudian beberapa desa di Kalitidu, Balen, Kanor, Padangan dan Baureno.
Sedangkan status siaga merah warga di hilir Sungai Bengawan Solo, di di beberapa kecamatan di Kabupaten Tuban juga terancam banjir. Yaitu di Kecamatan Soko, Kecamatan Rengel, Plumpang serta di Kecamatan Widang. Kemudian beberapa kecamatan di Kabupaten Lamongan. Yaitu Kecamatan Maduran, Turi, Karanggeneng, Karangbinangun, Deket dan Kecamatan Glagah.
Tim BPBD Bojonegoro telah melakukan antisipasi menutup doorlat atau pintu-pintu air di tanggul di pinggir Sungai Bengawan Solo. Di Bojonegoro Sungai Bengawan Solo melewati 16 kecamatan dari total 28 kecamatan di kabupaten ini.
Advertisement