Bojonegoro Punya 3 Wisata Favorit di Tutup Tahun 2023, Ini Dia!
Potensi alam di Kabupaten Bojonegoro, sebenarnya juga tak kalah jika dibandingkan dengan 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Kabupaten dengan 28 kecamatan ini, sebagian ada area pegunungan, juga tanah kapur, gas alam serta wisata air terjun yang elok dan memanjakan wisatawan.
Menjelang tutup tahun 2023, Ada tiga rekomendasi wisata alam di Kabupaten Bojonegoro. Lokasinya tersebar di sebagian pinggiran Kecamatan Kota Bojonegoro. Setidaknya jika berlibur di akhir tahun ini, tak ada salahnya berkunjung di tiga obyek wisata di kabupaten ujung barat-utara yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah ini.
Ini tiga rekomendasi wisata alam di Bojonegoro:
Wisata Kedung Maor
Rekreasi wisata air yang cukup enak untuk di kunjungi. Di antaranya Telaga Kedung Maor. Apa dan dimana tempat itu?
Bagi warga Bojonegoro nama Telaga Kedung Maor bukan asing lagi. Airnya yang bening seperti surga keindahan bagi warga sekitarnya. Air terjun yang memercik jernih, mengalir dari bebukitan di hutan jati di Desa Kedung Sumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Lokasi Kedung Maor berada di hutan jati, tepatnya di Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Perhutani, Tretes, Bojonegoro. Jaraknya sekitar 40 kilometer arah selatan Kota Bojonegoro.
Butuh, waktu sekitar satu jam, dengan melewati jalan beraspal jalur Bojonegoro- Nganjuk. Selanjutnya, masuk ke jalan makadam (batu kali) berkelok dan naik yang ditempuh sekitar 15 menit dengan kendaraan bermotor.
Jika kemarau datang, debit air terjun mengecil. Namun air di telaga jernih. Para peladang, petani, warga sekitar kerap menikmati air telaga plus untuk beristirahat. Pun juga para petualang yang gemar berwisata di Kedung Maor. Anak sekolah, pun juga muda-mudi berdatangan.
Menurut Kepala Desa Kedung Sumber, Kardi, wisata Kedung Maor tempat eksotik, sejuk dengan alam yang masih asri.” Yuk ke Kedung Maor, wisata alam yang eksotk,” paparnya pada ngopibareng.id.
Wisata Kayangan Api
Kayangan Api adalah sebutannya. Sebulah tempat dimana terdapat nyala api menyembur dari perut bumi yang bertahun-tahun dan tak juga padam. Bagi pemudik saatt Idul Fitri, wisata alam ini, cukup cocok untuk dikunjungi.
Pertama kali datang, pengunjung disuguhi api membara yang muncul di sela tumpukan batu hitam tak beraturan. Api terus berkobar meski diguyur hujan pada kegelapan waktu Isya. Di sekitar kobaran api, ada bau belerang alias sulfur yang menyengat hidung.
Warga sekitarnya menamakan Kayangan Api atau Api Abadi. Disebut Api Abadi karena, api tak pernah padam dan terus membara di antara sela-sela batu. Secara administratif berada di Desa Sendangharjo Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro
Lokasinya berada di tengah hutan milik Perhutani Bojonegoro atau sekitar 1,8 kilometer dari jalan poros kecamatan yang menghubungkan Kecamatan Ngasem dan Kecamatan Dander. Sedangkan jika dihitung dari pusat keramaian berjarak sekitar 23 kilometer arah barat daya Kota Bojonegoro.
Pohon Winong Raksasa di Sendang Grogolan
Ada pemandangan menarik di antara sumber mata air Grogolan di Kabupaten Bojonegoro. Satu pohon menjulang tinggi di antara tanaman yang tumbuh kawasan Sendang (telaga) Grogolan.
Ya, warga Dusun Grogolan Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Bojonegoro menyebutnya pohon winong atau Tetrameles nudiflora. Pohon ini terlihat menjulang paling tinggi di antara tumbuhan tropis ini. Di perkirakan pohon winong ini berumur di atas 100 tahun.
Batang bawah pohonnya kemungkinan baru bisa dirangkul dengan 8-9 orang dan berdiameter sekitar lima meter. Terlihat 5 orang petugas di Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Desa Ngunut, yang merangkul pohon winong, hanya separo dari batang pohonnya. "Lima orang gak cukup merangkul batang pohon," ujar Kepala Desa Ngunut, Suwarno, pada ngopibareng.id, Jumat 11 Maret 2022.