Bojonegoro Data Warga 17 Tahun ke Atas untuk KTP Digital
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mempercepat pendataan warga usia 17 tahun ke atas, atau mengantongi Kartu Identitas Penduduk (KTP). Data tersebut akan dikoneksikan ke Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri untuk proyeksi pembuatan KTP digital.
Menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Bojonegoro Yayan Rohman, datanya sudah disiapkan. Untuk Kabupaten Bojonegoro koneksi data dilakukan mulai Kamis 17 sampai 21 Februari 2022. Data penduduk ber-KTP ini akan dikoneksikan ke pusat. Hal itu sama dengan yang dilakukan oleh 514 kabupaten/kota di seluruh tanah air.
”Jadi, data kita koneksikan sesuai jadwal,” ujarnya pada Ngopibareng.id, Selasa 15 Februari 2022.
Yayan Rohman mengatakan, Program nasional Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, secara bertahap akan menerapkan KTP digital. Tetapi penerapannya bagi yang memenuhi syarat.
Syarat tersebut antara lain mempunyai telepon selular android, dan sekaligus tersedia jaringan. Sementara, jika syarat tidak terpenuhi pemerintah tetap memberlakukan KTP elektronik seperti yang sekarang berlaku.
”Sekarang tarafnya masih koneksi data dari daerah ke pusat seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Data KTP digital hampir sama dengan e-KTP. Antara lain Nomor Induk Kependudukan (NIK), juga terlebih dahulu membuat email, nama, tempat dan tanggal, tahun kelahiran, agama dan seterusnya.
“Sifatnya, tak memaksa, dan KTP elektronik tetap masih berlaku,” paparnya.
Data di Dukcapil Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, jumlah penduduk Bojonegoro data semester II 2021, yaitu laki-laki 673.766 jiwa dan perempuan 667.493 jiwa atau total 1.341.259 jiwa. Sedangkan penduduk usia 17 tahun ke atas atau sudah mengantongi KTP sebanyak 1.056.717.
Heriyanto, warga Ledok Kulon, Kota Bojonegoro mengatakan, dirinya mengikuti saya prosedur yang diterapkan pemerintah. Intinya yang terbaik untuk warga tentu harus diikuti.
"Masalahnya, jika KTP digital itu syaratnya bagi yang punya ponsel android, lalu bagaimana yang tidak punya. Ini masukan saja,” tegas pria 42 tahun ini.
Heriyanto mencontohkan, Kecamatan Kota Bojonegoro jumlah penduduknya sekitar 37.000u jiwa lebih. "Dari jumlah itu, berapa yang punya ponsel android dan tak punya. Juga bagaimana dengan warga yang tinggal di pelosok desa. Tentu masih banyak yang belum punya. Jadi ini realitas saja,” tandasnya.