Boikot Unilever, LGBT Trending di Twitter
LGBT jadi topik populer di Twitter, pada Kamis 25 Juni 2020. Ketika berita ditulis, LGBT telah digunakan sebanyak 173 ribu cuitan di jagat Twitter.
Sebagian perbincangan banyak menggunakan kata tersebut untuk membahas Unilever yang dikabarkan memberi dukungan pada LGBT. Pada laman Instagramnya yang bercentang biru Unilever Global di @unilever, mengunggah postingan yang menyatakan jika perusahaan bermarkas di Belanda itu mendukung komunitas LGBT.
Unggahan yang muncul sejak tujuh hari lalu itu muncul mengikuti pride month atau bulan yang digunakan memperingati sejarah lahirnya gerakan LGBT di Amerika Serikat. Dalam unggahan itu, Unilever mengenalkan logo dengan warna pelangi, simbol yang kerap digunakan oleh komunitas LGBT.
Selain itu, dalam postingan yang sama, Unilever juga mengumumkan tiga langkah sebagai bentuk dukungan pada komunitas gender selain heteroseksual itu. Pertama, menandatangani Deklarasi Amsterdam yang menjamin seluruh karyawan di Unilever mendapatkan akses tempat kerja yang inklusif. Kedua, bergabung dalam koalisi Open for Business, untuk menunjukkan kepedulian pada komunitas LGBTQI dan menjadi bagian dari koalisi global. Ketiga, meminta Stonewall untuk mengaudit kebijakan dan benchmark Unilever dalam tindakannya terhadap komunitas LGBT.
Postingan itu kemudian mendapat banyak komentar yang sebagian besar menghujat langkah Unilever ini. Banyak warganet yang menyatakan memboikot produk Unilever akibat langkah tersebut.
Unilever sendiri memiliki sejumlah akun di Instagram. Di antaranya ada Unilever Indonesia dan Univeler USA yang keduanya menggunakan logo Unilever dengan warna biru.
Sementara, hal serupa juga muncul di Twitter. Banyak netizen menghujat dan memboikot Unilever lantaran menyatakan dukungan pada kelompok LGBT.
Dikutip dari Viva, Unilever telah menyampaikan pernyataan mereka atas kehebohan di dunia maya tersebut. Director Governance and Corporate Affairs Unilever Indonesia, Sancoyo Antarikso mengatakan jika perusahaanya beroperasi di 180 negara dengan budaya yang berbeda. Sehingga, Unilever percaya dengan keberagaman dan lingkungan yang inklusif.
Unilever ada di Indonesia selama 86 tahun terakhir, dengan memahami dan menghormati budaya serta norma dan nilai masyarakat setempat.
Advertisement