Boikot Produk China, Eksportir India Khawatirkan Dampak Buruknya
Gelombang boikot produk China banyak diteriakkan di India, pasca konflik di perbatasan dua negara di wilayah Himalaya. Namun kelompok eksportir di India ragu jika India bisa memboikot produk China.
"Kami mendukung upaya pemerintah India untuk swasembada, namun kita harus ingat jikat kira banyak bergantung pada China terutama untuk bahan mentah,' kata Sharada Kumar Saraf, Presiden Federasi Organisasi Ekspor India (FIEO) dilansir dari Reuters.
Pemerintah seharusnya melarang warga India untuk membeli produk dari China yang juga dibuat oleh industri di India. Namun larangan membeli seluruh produk China akan merugikan industri di India sendiri, kata Saraf.
Berbagai jenis kiriman dari China yang dikapakan di pelabuhan Chennai, salah satu yang terbesar di India, meliputi kendaraan, komponen untuk produksi pupuk dan gas. Kekisruhan di pengiriman komponen ini akan menyebabkan gangguan pada rantai suplai barang.
Perdana Mentri India Narendra Modi sebelumnya sangat vokal mempromosikan industri domestik dan melindungi perusahaan kecil. Bulan lalu, Modi meluncurkan "Atmanirbhar Bharat," kampanye untuk India yang mandiri, sebagai pelengkap dari program "Buatlah di India".
"Perusahaan kita mengimpor komponen penting untuk barang yang kita ekspor,' kata Ajay Sagai, Direktur Umum FIEO.
Perdagangan dua negara mencpai USD88 miliar di tahun fiskal hingga Maret 2019, dengan defisit yang menguntungkan China sebesar USD53,5 miliar. Defisit terbesar India dibandingkan negara lain.
Data terakhir menunjukkan defisit perdagangan mencapai USD46,8 milar antara April 2019 dan Februari 2020.