Boikot BDS Israel, Penjualan McDonald Secara Global Turun
Waralaba makanan cepat saji asal Amerika Serikat, McDonald mengalami penurunan penjualan secara global, sebanyak 1 persen, sepanjang April hingga Juni. Penurunan terjadi di tengah gencarnya boikot pasca viralnya McDonald memberikan makanan untuk militer Israel di Gaza.
Dilansir dari Press TV, penurunan ini menjadi yang terendah selama empat tahun terakhir, sejak 2020. Saat itu, penurunan McDonald secara global terjadi karena pandemi Covid.
Penurunan tersebut muncul dalam laporan perusahaan pada Senin, 29 Juli 2024. Laporan yang diterbitkan pada Senin, 29 Juli 2024, juga menyebut jika pendapatan McDonald turun 12 persen atau sekitar USD2 miliar, di kuartal kedua tahun ini.
Pimpinan McDonald Chris Kempczinki menyebut, "meski pendapatan per kuartal tidak berubah disbanding setahun lalu, keuntungan bersih turun hingga 12 persen atau sekitar USD2,02 miliar, melampaui prediksi Wall Street."
Boikot McDonald
Waralaba McDonald diketahui memiliki lebih dari 40 ribu restoran di sedikitnya 100 negara.
Sedangkan kampanye boikot McDonald gencar muncul sejak Oktober 2023, pasca pengumuman donasi makanan gratis bagi tantara Israel. Dampaknya, gerakan boikot muncul besar-besaran terutama di negara mayoritas Muslim, seperti di Indonesia dan Malaysia.
Advertisement