Bocoran Para Pejabat dapat Vaksin Booster, Jokowi Nunggu Pzifer
Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Nomor HK.02.01/1919/2021, booster atau vaksin dosis 3 hanya diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) maupun tenaga pendukung kesehatan yang telah mendapatkan dosis pertama dan kedua vaksin Covid-19.
Namun, sejumlah pejabat mengaku telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster. Pengakuan ini terungkap saat sejumlah pejabat mengobrol dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan ke Kalimantan Timur, kemarin. Saat itu, agenda presiden meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SMPN 22 Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Acara disiarkan secara langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, serta Walikota Samarinda Andi Harun. Mereka berbincang-bincang dan percakapan terdengar dalam video. Para pejabat tersebut membahas soal Vaksin Nusantara yang digagas mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto hingga vaksin booster.
Walikota Samarinda Andi Harun saat itu mengaku sudah mendapatkan dua kali suntikan vaksin dan berencana mencoba vaksin Nusantara sebagai booster.
"Booster vaksin Nusantara Pak Terawan," kata Andi.
"Oh pantes seger-seger, Pak Walikota, mendahului kita ini Pak Walikota," kata Presiden Jokowi sembari tertawa.
Presiden Jokowi kemudian bertanya kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto apakah juga sudah mendapatkan vaksin Nusantara.
"Pak Panglima sudah ambil Nusantara?" tanya Presiden Jokowi.
"Sudah," jawab Marsekal Hadi.
"Enggak ngajak-ngajak kita ya," ujar Presiden Jokowi berseloroh.
Gubernur Isran Noor kemudian juga mengaku sudah mendapatkan suntikan booster menggunakan vaksin Moderna.
"Saya sudah booster, cuma Moderna," kata Isran.
Menhan Prabowo lantas bertanya kepada Presiden Jokowi apakah sudah mendapatkan suntikan booster atau belum.
"Sudah booster semua, Pak Presiden belum, ya?" tanya Prabowo.
"Enggak, saya nunggu Pfizer," ujar Presiden Jokowi.
Sejumlah media kemudian memberitakan percakapan tersebut. Tak lama, video live streaming itu dihapus. Kemudian diunggah ulang, tapi video sudah diedit dengan menghilangkan percakapan soal vaksin booster tadi.
Sampai saat ini, belum ada penjelasan dari pihak istana soal video tersebut. Sejumlah sumber menyebut terdapat kesalahan teknis sehingga percakapan yang tidak untuk konsumsi publik tersebut tersiar.