Bocah SD Siwalankerto Gagalkan Aksi Dua Bandit Bertato
Usianya baru 11 tahun, namun Malik Ibrahim Dwi Prayoga sudah berani melawan dua penjahat jalanan di Surabaya. Berkat keberaniannya, dua penjahat penuh tato itu kini mendekam dalam tahanan Polsek Wonocolo, Surabaya
Ceritanya, Malik Ibrahim Dwi Prayoga yang baru duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD), nyaris menjadi korban dua pelaku kejahatan Setiawan Wibowo alias Bowo, (30), warga Gunungsari, Surabaya, dan Oktavianto Risky alis Risky, (21), kuli bangunan, warga Pagesangan Tenis, Surabaya.
Pada Jumat, 17 Agustus 2018, sekitar pukul 13.00 WIB, Malik sedang asik bermain ponsel di sekitar rumahnya kawasan Siwalankerto Utara, Surabaya. Tiba-tiba, melintas dua pelaku dengan berboncengan motor.
Tanpa banyak kata, ponsel Malik dirampas dari belakang dan bergegas kabur. Namun siswa dari SD Kyai Ibrahim ini tak tinggal diam. Sekuat tenaga dia mengejar dan berhasil memegang sadel pengaman bagian belakang motor.
Tak mau kehilangan ponsel kesayangannya, Malik berusaha menghentikan laju motor dan berteriak minta tolong. Namun dua pelaku ini malah memacu motor lebih kencang hingga Malik terseret beberapa meter dan berusaha tetap berpegangan di plat motor belakang.
Usaha Malik berhasil, meski terpelanting, namun dua pelaku juga tak bisa menguasai motor dan akhirnya menabrak tiang listrik. Warga yang melihat langsung memberikan pertolongan dan sempat menghajar dua bandit ini.
Sebelum aksi massa berlanjut, anggota Polsek Wonocolo yang sedang berpatroli melintas dan berhasil meringkus kedua pelaku beserta barang bukti.
"Kejadiannya Jumat siang, korban yang masih murid SD ini sempat terseret motor pelaku. Kedua pelaku beserta barang bukti " ujar Kapolsek Wonocolo Kompol Budi Nurtjahjo. (tom)