Bocah SD Jadi Trainer Ecobrick Termuda Berlisensi Internasional
Resah karena banyak sampah plastik di sekitar rumahnya, Ahmad Arkaan Taamir membuat 'Ecobrick Magic' dari sampah plastik sejak awal tahun 2021. Rupannya semangat Aat, sapaan akrabnya, membuat bangunan ecobrick mendapatkan apresiasi bertaraf internasional.
Bocah kelas 4 SD itu dinobatkan menjadi trainer ecobrick termuda dan mendapatkan sertifikat internasional dari GEA (Global Ecobrick Alliance). Lisensi ini secara khusus diberikan oleh pengagas ecobrick Russel Maier.
"Sebelum mendapatkan sertifikat, saya harus mengikuti pelatihan daring selama 5 minggu yang dimulai awal Juni kemarin," kata finalis Pangeran Lingkungan Hidup 2021 tingkat SD ini.
Aat menceritakan, dalam pelatihan tersebut ia diberi pengetahuan tentang plastik, cara membuat ecobrick dengan benar hingga mempraktikannya. Sebelumnya, Aat sudah mengerjakan proyek ecobrick dengan mengadopsi sampah plastik dari warung-warung di sekitar tempat tinggalnya. Ia berhasil membuat dinding dari ecobrick di lantai dua rumahnya.
Selain itu, ia juga membuat meja, kursi hingga tempat sampah otomatis dari sampah plastik. Yang terbaru, Aat mengungkapkan, ia dan ayahnya, Muhammad Munir mengembangkan aplikasi berbasis web bernama GoPlast. GoPlast berfungsi untuk mengambil sampah plastik di warung-warung adopsi.
"Jadi untuk saat ini aplikasi masih bisa digunakan oleh warung adopsi saja. Jika limbah plastik di warung sudah terkumpul nanti tinggal saya ambil," jelas Aat.
Dalam sekali penjemputan sampah plastik, Aat mengatakan, bisa mengumpulkan 500 gram sampai 1 kilogram plastik. Ke depannya siswa SDN Nginden Jangkungan 1 Surabaya ini, akan terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk mulai memilah sampah, dan mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.