Bocah Pembunuh Siswi SMP di Mojokerto Dikenal Mudah Emosi
AA 15 tahun, pembunuh AE rekan sekelasnya di Kabupaten Mojokerto dikenal memiliki pribadi yang mudah emosional dan usil di lingkungan sekolah. AA pelaku anak asal Dusun Kemlagi Barat, Desa/Kecamatan Kemlagi, Mojokerto itu juga dikenal temperamental di sekolah.
Ali Hamdani Wali Kelas (Walas) tersangka dan korban mengatakan, pelaku yang duduk di kelas IX SMP 1 terlihat biasa saja setelah membunuh AE pada 15 Mei 2023. Bahkan, esok harinya 16 Mei 2023, pelaku AA juga mengikuti ujian sekolah. "Pas ujian hari Selasa itu juga biasa saja. Masuk sekolah dan ikut ujian. Siapa yang bisa naruh curiga," ujar Ali, Rabu 14 Juni 2023.
Tak hanya itu, tersangka yang kesehariannya membantu usaha orang tuanya memotong ayam ini juga terlihat ceria saat pelaksanaan study tour sekolah ke Bali seusai ujian bulan Mei 2023 lalu.
Hingga pada Senin 13 Juni 2023 pelaku AA datang ke sekolah untuk mengambil Surat Keterangan Lulus (SKL), sebelum akhirnya ditangkap Satreskrim Polres Mojokerto Kota pada malam harinya sekitar pukul 19.00 WIB.
"Pas study tour juga happy aja sama ceweknya yang sama-sama kelas IX tapi beda kelas. Pas Senin sebelum diamankan, AB juga ke sekolah ambil SKL," tegas Ali.
Ali menyebut, jika tersangka AA cenderung memiliki pribadi random atau perilaku yang nyeleneh. Ia suka usil dan emosional. Tak jarang tersangka terlibat pertengkaran dengan teman sekolah. Orang tua AA terhitung lima kali dipanggil ke sekolah. "Ada temannya dilempar pakai plastisi malam kena matanya, sering terlibat perkelahian memang," ucapnya.
AA diketahui kesehariannya menyembelih ayam membantu bisnis penjualan ayam potong milik ibunya. Itu membuat AA bertangan dingin menghabisi nyawa teman sekelas sekaligus mantan pacarnya itu.
Sejak SD, anak kedua dari tiga bersaudara itu biasa bangun pukul 02.00 WIB dini hari untuk membantu menyembelih ayam. Hal itu membuat AA sering kali tertidur saat di kelas.
"Itulah mengapa anak ini sering mengantuk dan tidur di kelas. Informasi dari sekolah maupun orang tua, anak ini temperamental," terang Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria dalam konferensi pers di Mapolres Mojokerto Kota
AA yang merupakan teman satu kelas korban itu mengajak Mochammad Adi alias MA 19 tahun, warga Dusun Randurejo, Desa Mojowatesrejo, Kecamatan Kemlagi untuk menghabisi AE.
AA menaruh dendam kepada korban karena diganggu saat tidur di kelas dan ditagih uang iuran kas sebesar Rp 40 ribu. Rencana menghabisi korban itu pun muncul ketika AA diajak Adi mencari sasaran begal karena butuh uang untuk biaya service HP.
Mengetahui AA dendam dengan korban, Adi menyuruh agar sekalian membunuh korban. Seperti yang diketahui, AA kemudian membuat janji dengan korban untuk bertemu.
Setelah itu pada tanggal 15 Mei 2023 sekira jam 19.00 WIB, AA bertemu dengan AE di persawahan Dusun Kemlagi Kidul Desa/Kecamatan Kemlagi, Mojokerto dengan modus untuk diajak jalan keluar.
"Tetapi saat tiba di TKP, selanjutnya pelaku (AA) diam-diam jalan kaki mengampiri dari belakang dan mencekik leher korban, sehingga membuat korban terjatuh dan meninggal dunia," tegas Wiwit.
Setelah dibunuh, AA membawa jasad korban ke gudang pemotongan ayam milik orang tuanya yang ada di belakang rumahnya di Dusun Kemlagi Barat, Desa/Kecamatan Kemlagi. AA lantas menghubungi Adi setelah membawa jasad korban.
Adi pun menyetubuhi korban sebanyak dua kali saat ditinggal tersangka AA keluar mencari tali rafia untuk mengikat jasad korban.
"MA menyetubuhi tubuh korban yang sudah meninggal, dan setelah disetubuhi kedua pelaku membawa korban untuk dibuang," ungkap Wiwit.
Sebelumnya, dua pelaku pembunuhan siswi yang duduk di bangku kelas IX diamankan pada Senin 12 Juni 2023 kemarin. Satu di antaranya berinisial AA 15 tahun, teman satu kelas korban. Sedangkan satu pelaku lain yakni berinisial MA 19 tahun warga Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.
Advertisement