Bocah 5 Tahun di Tulungagung Tewas, Ibunya Kritis
Bocah 5 tahun ditemukan tewas dalam kamar rumahnya di Desa Kepuhrejo, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis 1 Februari 2024 pagi. Sementara ibunya sempat kritis dan dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami muntah-muntah.
Peristiwa ini dengan cepat menggemparkan masyarakat setempat. Polisi juga berdatangan untuk menyelidiki penyebab kematian dan olah TKP.
Informasi diperoleh, identitas korban berinisial SF, bocah perempuan berusia 5 tahun. Dia pertama kali ditemukan neneknya terbaring dalam kamar dengan kondisi sudah meninggal pukul 03.00 WIB.
Kapolsek Ngantru AKP Sumaji mengatakan, hasil dari olah TKP polisi tidak menemukan ada tanda bekas kekerasan pada tubuh korban. "Secara fisik tidak ada tanda kekerasan, mulutnya juga tidak berbusa," ujarnya, Kamis, 1 Februari 2024 pagi.
Selain korban meninggal, ibunya berinisial YM juga telah dilarikan ke rumah sakit karena mengalami muntah-muntah. "Sebelumnya, ibu korban ini muntah-muntah lalu dibawa suaminya ke rumah sakit," katanya.
Kronologi kejadian bermula saat ibu korban pulang dari jualan di Pasar Ngantru lalu ke rumah neneknya yang menjadi TKP, Rabu, 31 Januari 2024 pukul 22.00 WIB. Dia datang untuk menjemput anaknya yang dititipkan di rumah nenek.
Kemudian suaminya pulang dari pasar pukul 00.00 WIB. Suaminya mendapati sang istri atau ibu korban muntah-muntah lalu membawanya ke rumah sakit. Saat orang tuanya ke rumah sakit, korban di rumah ditemani neneknya.
Neneknya lalu curiga dengan kondisi tubuh korban yang dingin dan tidak bergerak. Setelah diperiksa ternyata telah meninggal dunia lalu kejadian ini dilaporkan ke polisi.
"Neneknya kira korban ini lagi tidur pulas, terus dikipasi, namun tidak bergerak ternyata sudah meninggal," katanya.
Menurutnya kasus ini sudah dalam penyelidikan polisi. Petugas juga telah mengamankan sejumlah barang bukti antara lain sampel muntahan, berbagai jenis obat, cairan putih dalam gelas.
Untuk mengungkap penyebab kematian korban, jenazah sudah dibawa ke instalasi kedokteran forensik RSUD dr Iskak Tulungagung. "Kasusnya masih kami selidiki untuk mengungkap penyebab kematian korban," kata Sumaji.
Advertisement