Bobol Data Kominfo, Ini Pesan Bjorka untuk Pemerintah
Sejumlah serangan siber dilakukan oleh akun bernama Bjorka. Lewat website, ia mengklaim memiliki miliaran data warga Indonesia, membobol data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika, Johny G Plate, tepat di hari ulang tahunnya. Meski pemerintah menyebut itu hoaks, Bjorka bergeming dan memberikan pesan peringatan pada pemerintah.
Peringatan Bjorka untuk Pemerintah
Dilihat di Twitter, akun bernama @bjorkanism membuat utas yang berisi peringatan terhadap pemerintah Indonesia.
Akun yang baru mendaftar di Twitter per 7 September 2022 itu, menyampaikan peringatan agar kementerian yang berkaitan dengan teknologi, seharusnya dipimpin oleh orang yang paham teknologi. "Bukan politisi atau seseorang dari angkatan bersenjata. Karena mereka adalah orang yang bodoh," cuitnya, dilihat pada Minggu 11 September 2022.
Selanjutnya ia memberikan pernyataan, jika sejumlah upaya pembobolan, dilakukan untuk menunjukkan betapa mudahnya ia membocorkan berbagai data akibat buruknya perlindungan data privat di Indonesia. "Sebagian besar ini dikelola oleh pemerintah," lanjutnya.
Akun yang telah diikuti 83 ribu follower dalam lima hari itu, juga menyebut jika ia mengerti kondisi tata kelola pemerintah yang buruk dari seorang temannya di Warsawa.
"Jangan melacaknya dari kementerian luar negeri. Kamu tak akan menemukan apapun. Sebab ia tak lagi dikenali sebagai warga negara Indonesia, akibat aturan tahun 1965. Meski ia sosok orang tua yang cerdas," lanjutnya.
Ia juga menambahkan jika sosok temannya itu telah meninggal setahun lalu. Pria itu disebutnya telah merawatnya, dan kini Bjorka ingin mewujudkan cita-cita sosok tersebut, untuk membuat Indonesia lebih baik. "Meski saya lebih menyukai cara ini, tapi kami memiliki tujuan yang sama. Mengubah negara itu menjadi lebih baik," cuitnya.
Selanjutnya, ia juga memberikan pesan kepada Twitter agar tidak memblokir akunnya, atas permintaan pemerintah Indonesia. "Saya telah bertindak dengan baik dan tak melanggar aturan apapun. Jika kalian memblokir akunku, kalian seharusnya malu," cuitnya lagi.
Olok-olok Pemerintah
Selain pernyataan dan peringatan, akun Bjorka juga tampak melemparkan kalimat sarkas terhadap pemerintah Indonesia.
Ia bahkan mengunggah link berita terkait sikap pemerintah yang mencari Bjorka, lantaran melanggar UU ITE. "Apakah kalian tahu, tak ada satu pun yang bisa melakukan ini (menangkap saya)?, karena sudah 21 hari sejak peretasan saya yang pertama kali, dan kalian masih bingung tentang ke mana harus mulai mencari," cuitnya.
Akun Twitter Bjorka sendiri baru saja dibuat per 7 September 2022. Namun ia telah diikuti lebih dari 86 ribu pengikut, di antaranya akun eks Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti.
Pada data lokasinya, Bjorka menyebutkan jika lokasinya berada di Warsawa.
Ia juga mencantumkan link kanal Telegram yang dibuat per September 2022. Dalam kanal itu, sedikitnya 70 ribu akun telah mendaftar menjadi subscriber.
Terlihat akun Twitternya juga hanya mengikuti satu akun, yaitu akun Twitter musisi Bjork. Bionya juga mencantumkan kalimat tantangan, "Tangkap saya jika bisa", dilihat Minggu, 11 September 2022.
Diketahui, Bjorka banyak merilis data bocor lewat websitenya di Breached, sejak Agustus 2022. Di antaranya, ia mengklaim jika telah memiliki 1,3 miliar nomor handphone beserta data Nomor Induk Kependudukan (NIK), serta menjualnya di internet. Ia juga memiliki data browsing history dari jutaan pelanggan Indihome. Bjorka kemudian membocorkan data pribadi Menteri Kominfo Johny G Plate, tepat di hari ulang tahunnya, 10 September 2022.
Meski pemerintah telah membantah semua klaim itu, dan menyebut kabar tersebut sebagai hoaks.