BNPT Sebut Penembakan di Kantor MUI Bukan Radikalisme
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza Dahniel menilai pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, bukan penganut ekstremisme atau radikalisme. Menurutnya, Mustopa, 60 tahun, warga Lampung yang jadi pelaku penembakan itu merupakan seorang psikopat.
"Kasus penembakan di MUI di Jakarta bukan radikal ya, tidak ada radikal sama sekali, tidak ada teroris sama sekali. Tidak masuk radikal, tidak masuk ekstrem, tidak masuk wilayah jaringan terorisme," kata Rycko di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 Mei 2023.
Rycko berpendapat Mustopa merupakan psikopat. Ia mengatakan ada riwayat di keluarga Mustopa. Apalagi, kata dia, Mustopa sudah beberapa kali melakukan tindak pidana.
"Pelaku itu psikopat ya, sayang sudah almarhum. Beliau orang sakit, ada riwayat secara keturunan, genetik dan juga dia (Mustopa) dalam proses. Sudah berkali-kali melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan masalah kesehatannya, bukan terorisme," ujarnya.
Penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 2 Mei 2023 siang. Dua staf MUI mengalami luka-luka akibat aksi penembakan tersebut.
Berdasarkan penyelidikan, pelaku penembakan adalah seorang pria asal Lampung bernama Mustopa. Namun, Mustopa meninggal dunia setelah sempat diamankan.
Menurut keterangan dokter forensik, Mustopa meninggal dunia karena serangan jantung dan penyakit infeksi yang dideritanya. Adapun polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait aksi penembakan yang dilakukan Mustopa dan menangkap tiga orang yang diduga terlibat menjual air soft gun ke Mustopa.
Advertisement